digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pesat telah mendorong peningkatan signifikan dalam konsumsi energi listrik di berbagai segmen, termasuk rumah tangga, bisnis, dan industri. Konsumsi energi listrik yang terus meningkat menjadi tantangan bagi sektor energi dalam menjaga pasokan yang andal dan efisien, terutama untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sebagai salah satu segmen pengguna terbesar. Penelitian ini bertujuan untuk membangun model prediksi konsumsi listrik segmen rumah tangga menggunakan algoritma Long Short-Term Memory (LSTM), yang dikenal unggul dalam menganalisis data time series, khususnya dengan pendekatan multivariat. Dengan mempertimbangkan kompleksitas faktor-faktor yang memengaruhi konsumsi listrik, penelitian ini berfokus pada identifikasi kombinasi sliding window dan variabel dan yang paling relevan untuk meningkatkan akurasi prediksi. Penelitian ini menggunakan enam variabel utama, yaitu konsumsi listrik, penambahan pelanggan, penambahan daya tersambung, tingkat inflasi, Produk Domestik Bruto (PDB) konsumsi rumah tangga, dan suhu rata-rata. Data historis yang digunakan mencakup periode 2004–2023, yang dikumpulkan dari berbagai sumber resmi seperti PT PLN (Persero), Badan Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia (BI), dan Climate Change Knowledge Portal. Pendekatan analisis dimulai dengan eksplorasi korelasi antarvariabel untuk menentukan relevansi faktor-faktor tersebut terhadap konsumsi listrik rumah tangga. Selanjutnya, data tersebut diolah untuk melatih model LSTM dalam memprediksi konsumsi listrik berdasarkan berbagai skenario sliding window, yaitu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi variabel yang dipilih berdasarkan analisis korelasi awal berpengaruh signifikan terhadap akurasi model prediksi. Dari keempat skenario sliding window yang diuji, skenario dengan window size 12 bulan memberikan hasil terbaik. Kombinasi variabel yang digunakan pada skenario ini adalah penambahan pelanggan, tingkat inflasi, PDB konsumsi rumah tangga, dan konsumsi energi listrik rumah tangga. Dengan konfigurasi ini, model LSTM menghasilkan Mean Absolute Percentage Error (MAPE) sebesar 2,44%, yang menunjukkan tingkat akurasi prediksi yang sangat baik namun cenderung kurang bisa menangkap pola fluktuatif bulanan. Penelitian ini juga memberikan wawasan penting tentang pengaruh window size dalam meningkatkan kemampuan model untuk mengenali pola musiman atau tren jangka panjang dalam data konsumsi listrik.. Kontribusi penelitian ini tidak hanya terletak pada pengembangan model prediksi yang akurat, tetapi juga pada implikasinya bagi perencanaan dan pengelolaan konsumsi energi di masa depan. Model yang diusulkan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mendukung pengambilan keputusan strategis, baik oleh pemerintah maupun perusahaan penyedia energi, guna memastikan ketersediaan listrik yang memadai bagi segmen rumah tangga. Lebih lanjut, temuan ini membuka peluang untuk pengembangan penelitian serupa pada segmen tarif lainnya, seperti bisnis, industri, sosial, dan publik. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya memperkaya literatur akademik tetapi juga memberikan manfaat praktis dalam mendukung transisi menuju sistem energi yang lebih berkelanjutan di Indonesia.