Penelitian ini mengusulkan pendekatan berbasis EMCE (Employee Mapping
berdasarkan Regional Clusters, Unit Clusters, Unit Characteristics, dan Employee
Experience) dengan metode machine learning untuk memprediksi mutasi
penempatan pegawai pemimpin unit di PLN. Tantangan dalam pengelolaan sumber
daya manusia di PLN, khususnya terkait mutasi pegawai, memerlukan sistem yang
lebih akurat, efisien, dan berbasis data. Integrasi antara data internal PLN (seperti
riwayat jabatan, kinerja operasional, dan karakteristik unit kerja) serta data
eksternal dari Badan Pusat Statistik (BPS) memungkinkan analisis mendalam
terhadap kebutuhan spesifik dari tiap unit dan pengalaman pegawai.
Penelitian ini menggabungkan algoritma XGBoost dan pendekatan Rule-Based
Classification untuk menghasilkan model prediktif yang fleksibel dan interpretatif.
XGBoost dipilih karena keunggulannya dalam menangani data skala besar dan
kompleks, sementara Rule-Based Classification memungkinkan pengambilan
keputusan yang lebih transparan. Selain itu, masalah ketidakseimbangan kelas
dalam dataset diselesaikan dengan Synthetic Minority Oversampling Technique
(SMOTE), yang memastikan distribusi kelas lebih merata sehingga model mampu
belajar dari semua kelas dengan baik.
Proses penelitian dimulai dari preprocessing data, rekayasa fitur, dan reduksi
dimensi menggunakan Principal Component Analysis (PCA). Untuk klasterisasi
unit kerja, digunakan algoritma k-Means yang membagi unit ke dalam tiga kategori:
Sarana (SAR), Teknik (TEK), dan Transaksi Energi (TEL). Evaluasi model
menggunakan metrik akurasi, precision, recall, dan F1-score, di mana hasil
menunjukkan bahwa model XGBoost mencapai akurasi 89,74%. Analisis lebih
lanjut melalui confusion matrix dan learning curve membuktikan bahwa model
mampu melakukan generalisasi dengan baik tanpa mengalami overfitting.
Kontribusi utama penelitian ini adalah menyediakan pendekatan berbasis data yang
memungkinkan PLN melakukan mutasi pegawai secara lebih sistematis, akurat, dan
transparan. Dengan memetakan identitas unit kerja dan pengalaman pegawai,
sistem ini membantu memastikan kesesuaian antara kompetensi individu dan
kebutuhan unit. Selain itu, pendekatan ini berpotensi untuk diintegrasikan ke dalam sistem manajemen SDM berbasis teknologi guna mengotomatiskan proses mutasi
pegawai.
Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa karakteristik teknis seperti JTM (Jaringan
Tegangan Menengah) dan jumlah pelanggan (PLG) memiliki pengaruh signifikan
dalam pembentukan klaster unit. Selain itu, pengelolaan mutasi berbasis data tidak
hanya mendukung efisiensi operasional PLN tetapi juga memfasilitasi transfer
pengetahuan antarunit serta pengembangan karier pegawai secara berkelanjutan.
Penelitian ini membuka peluang untuk eksplorasi lebih lanjut, termasuk penerapan
deep learning untuk meningkatkan akurasi prediksi dan integrasi dengan data tidak
terstruktur, seperti opini pegawai dalam bentuk teks. Dengan pendekatan ini, PLN
diharapkan mampu mengembangkan strategi manajemen sumber daya manusia
yang lebih efektif dan responsif terhadap tantangan operasional dan dinamika
lingkungan bisnis.