Pulau Bali adalah salah satu contoh busur vulkanik yang letaknya berada pada
peralihan dari lempeng benua ke lempeng samudra. Hal tersebut menyebabkan
keunikan dari kondisi vulkanik dari Pulau Bali. Di Pulau Bali terdapat beberapa gunung
api yang merupakan kompleks vulkanik yang memiliki erupsi pada masa lampau
dengan sangat dahsyat dan akhir - akhir ini terjadi beberapa kali gempa swarm dan
erupsi. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui seperti sumber magma
gunung api, lapisan moho di bawah Pulau Bali, dan kenapa aktivitas gunung api saat
ini berada di Gunung Agung berdasarkan pada peran struktur bawah permukaan. Oleh
karena itu kenapa metode magnetik dan gravitasi yang digunakan perlu dilakukan pada
struktur di bawah Pulau Bali dan analisa anomali magnetik dengan Curie Point Depth
(CPD) untuk Pulau Bali. Permodelan menggunakan data magnetik dan gravitasi
menghasilkan bentuk struktur di bawah permukaan Pulau Bali yaitu berupa pelapisan
produk vulkanik dari gunung api – gunung api di Pulau Bali, lapisan sedimen yang
terdiri dari karbonat dan produk vulkanik, kantung magma, sesar dan lain - lain. Analisa
magnetik menggunakan CPD kemungkinan berkorelasi dengan kedalaman moho di
bawah Pulau Bali. Serta bagaimana kemenerusan lapisan sedimen yang dominan
karbonat di bagian tengah Pulau Bali dan implikasinya terhadap tingkat aktivitas dari
gunung api di Pulau Bali. Sehingga hasil penelitian ini nantinya dapat digunakan
sebagai tambahan informasi untuk keperluan mitigasi bencana gunung api dan gempa
bumi.