digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Industri fast fashion yang berkembang pesat memberikan dampak signifikan terhadap lingkungan, termasuk peningkatan limbah tekstil. Terdapat penelitian yang dilakukan Wrap (2020), terdapat kecenderungan masyarakat secara global hanya menggunakan 20-30% dari jumlah pakaian di dalam lemari dan sisanya dibiarkan menumpuk, sehingga berpotensi menjadi sampah tekstil. Salah satu solusi yang dapat diterapkan dalam mengatasi permasalahan ini adalah penerapan teknik upcycling, yang mampu memperpanjang masa hidup pakaian pasca-konsumsi dengan mengolahnya menjadi produk baru yang bernilai estetika dan fungsional. Perancangan ini bertujuan merancang penerapan konsep upcycling untuk produk fesyen berdasarkan preferensi individu, terutama pada konsumen wanita muda urban. Metode perancangan ini menggunakan pendekatan kualitatif desain, melibatkan pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan pengujian preferensi responden. Proses desain dilakukan menggunakan metode design thinking untuk merancang pakaian memahami kebutuhan, keinginan, dan kesulitan konsumen dan menghasilkan solusi mode yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga praktis, berkelanjutan, dan inovatif. Dengan teknik moulage dan patchwork, memanfaatkan pakaian lama untuk menciptakan produk baru yang berkelanjutan. Hasil perancangan menunjukkan bahwa teknik upcycling tidak hanya efektif dalam mengurangi limbah tekstil, tetapi juga menghasilkan produk yang relevan secara estetika dan sesuai dengan preferensi konsumen. Perancangan ini memberikan kontribusi penting bagi pengembangan strategi fesyen berkelanjutan di Indonesia dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gaya hidup yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.