Seiring dengan persiapan Labkes Jabar untuk menjadi BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) pada tahun 2025, organisasi ini harus menangani isu krusial terkait pengelolaan sumber daya manusia (SDM) secara efektif untuk mencapai kesiapan organisasi. Organisasi harus mempersiapkan SDM-nya agar lebih gesit dalam beradaptasi dengan perubahan organisasi yang baru dan menjadi aset paling mendasar dalam implementasi BLUD. Sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu organisasi dalam meningkatkan kinerja organisasi. Studi ini mengidentifikasi praktik manajemen sumber daya manusia strategis yang akan mendorong keberhasilan implementasi BLUD, dengan fokus pada area yang masih fleksibel dalam batasan peraturan pemerintah. Studi ini menilai praktik SDM organisasi melalui kombinasi analisis tematik kualitatif dan metode SEM-PLS kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun praktik kepemimpinan sudah kuat dan efektif, masih ada ruang untuk perbaikan di area lain yang penting bagi transformasi. Studi ini merekomendasikan adopsi Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia (HCMS) yang lebih canggih untuk mengoptimalkan pengembangan kepemimpinan, meningkatkan peluang pembelajaran, meningkatkan efisiensi tenaga kerja, meningkatkan aksesibilitas pengetahuan, dan meningkatkan keterlibatan karyawan. Dengan mengintegrasikan perbaikan ini ke dalam HCMS yang terstruktur, organisasi dapat mengelola dan mengembangkan SDM-nya dengan lebih baik, menyelaraskan kemampuan karyawan dengan tujuan strategis transisi BLUD. Studi ini juga mengusulkan kerangka kerja manajemen perubahan 7S sebagai landasan strategis untuk menerapkan praktik HCM ini. Kerangka kerja ini memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi perubahan secara terorganisir, memastikan bahwa semua masalah kritis ditangani dan selaras dengan tujuan transformasi. Studi ini menekankan perlunya komite khusus untuk mengawasi perencanaan dan pelaksanaan inisiatif ini, dengan menekankan pentingnya kepemimpinan dalam mendorong perubahan organisasi. Penelitian ini menyoroti peran evaluasi kompetensi yang berkelanjutan, digitalisasi, program pelatihan terstruktur, dan program kesejahteraan karyawan sebagai komponen penting dalam mencapai kinerja yang berkelanjutan. Singkatnya, penelitian ini menawarkan saran praktis bagi Labkes Jabar untuk meningkatkan manajemen sumber daya manusianya, sehingga memungkinkan transisi yang lancar ke status BLUD. Penelitian di masa depan harus mengeksplorasi aplikasi yang lebih luas dari strategi ini di berbagai institusi pemerintah serupa dan wilayah lain untuk memvalidasi dan menyempurnakan pendekatan HCM yang diusulkan.