digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_FAUZIA NURRACHMI
PUBLIC Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi

Gempa bumi dapat menimbulkan dampak terhadap kerusakan infrastruktur air dan sanitasi bahkan dampak terhadap kesehatan masyarakat. Adanya bantuan sistem perpipaan air bersih yang telah diberikan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITB pada pasca bencana gempa di Desa Wangunjaya Kabupaten Cianjur, perlu dilakukan evaluasi terhadap risiko kesehatan yang berkaitan dengan penyediaan air bersih pasca bencana gempa. Metode membran filter dan observasi infrastruktur lingkungan dilakukan untuk mengetahui kondisi penyediaan air bersih dan sanitasi. Analisis data menggunakan korelasi Spearman dan QMRA. Hasil uji sumber air pada daerah yang mendapat bantuan perpipaan ITB dan tidak umumnya ditemukan kontaminasi Total Coliform dan E.coli yang melebihi baku mutu Peraturan Menteri Kesehatan No 2 Tahun 2023. Sebanyak 68 % memiliki fasilitas jamban namun tidak memiliki sistem penyaluran atau pengolahan tinja. Terdapat korelasi yang signifikan antara variabel kedalaman sumur (p-value = 0,001) dengan kontaminasi Total Coliform, jarak fasilitas jamban (p-value=0,009 dan 0,049) dengan kontaminasi E.coli dan Total Coliform. Penilaian risiko mikroba kuantitatif menunjukan bahwa terdapat probabilitas infeksi tahunan Pinf,a yang lebih tinggi dari tingkat resiko untuk E.coli < 10-4 . Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kondisi penyediaan air, sanitasi serta risiko kesehatan masyarakat terkait kualitas bakteriologis air yang dapat mempengaruhi keberhasilan penyediaan air pasca bencana gempa.