Penelitian ini menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi literasi keuangan dan digital di kalangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kota Bandung. Menggunakan metodologi penelitian kualitatif, studi ini melakukan wawancara semi-terstruktur dengan 5 pemangku kepentingan utama, termasuk perwakilan dari bank, Dinas UMKM, pengusaha, inkubator bisnis dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Penelitian mengungkapkan adanya kesenjangan signifikan dalam literasi keuangan, terutama dalam manajemen keuangan sistematis dan pelaporan, yang menghambat akses UMKM terhadap kredit dan peluang pertumbuhan. Banyak pengusaha mengandalkan perhitungan keuangan sederhana dan kesulitan membuat laporan keuangan yang akurat. Tantangan literasi digital, termasuk adopsi teknologi digital yang terbatas dan akses internet yang tidak merata, semakin menghambat partisipasi UMKM dalam ekonomi digital. Hambatan utama yang diidentifikasi meliputi kesulitan dalam mengubah kebiasaan keuangan yang telah mapan, ketersediaan mentorship yang terbatas, dan kendala anggaran dalam implementasi program dukungan. Penelitian menekankan pentingnya pendidikan keuangan, mencatat bahwa bahkan bisnis dengan jalur kredit substansial sering kekurangan literasi keuangan yang komprehensif. Berdasarkan temuan ini, penelitian mengusulkan intervensi terarah, termasuk program pendidikan keuangan komprehensif dan pelatihan keterampilan digital. Studi ini menekankan perlunya kolaborasi antara lembaga pemerintah dan institusi keuangan untuk meningkatkan inklusi dan literasi keuangan. Penelitian diakhiri dengan mengajukan proposal Akademi Kreatif Digital yang bertujuan meningkatkan kemampuan pemasaran digital UMKM, khususnya dalam pembuatan konten video dan live streaming di platform e-commerce. Program ini menargetkan 750 pelaku usaha mikro di 30 kecamatan, menangani kebutuhan mendesak akan keterampilan digital dalam lanskap pasar yang terus berkembang. Studi ini berkontribusi pada pemahaman tantangan pengembangan UMKM di Indonesia dan menawarkan rekomendasi praktis bagi pembuat kebijakan dan pendidik untuk memperkuat ketahanan UMKM di era digital. Ini menggarisbawahi peran penting literasi keuangan dan digital dalam mendorong pertumbuhan berkelanjutan di antara UMKM di Kota Bandung.