Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi pengaruh bias perilaku dan literasi keuangan terhadap keputusan investasi di kalangan investor pasar modal Indonesia. Bias perilaku, termasuk anchoring bias, representativeness bias, loss aversion bias, overconfidence bias, optimism bias, dan herding bias, merupakan faktor kognitif dan emosional yang secara signifikan dapat mendistorsi proses pengambilan keputusan investasi. Di samping bias-bias tersebut, literasi keuangan, yang didefinisikan sebagai pengetahuan dan pemahaman tentang konsep dan risiko keuangan, memainkan peran penting dalam membentuk perilaku dan pengambilan keputusan investor. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) untuk menganalisis data dari 209 responden yang merupakan investor di pasar saham Indonesia. Temuan penelitian ini mengungkapkan, di antara bias perilaku yang diteliti, bias overconfidence dan literasi keuangan memiliki dampak yang signifikan dan positif terhadap keputusan investasi. Sebaliknya, bias-bias lain seperti anchoring, representativeness, loss aversion, optimism, dan herding tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap keputusan investasi. Hasil penelitian menggaris bawahi pentingnya bias overconfidence dalam proses pengambilan keputusan investor Indonesia, yang menunjukkan bahwa investor yang menunjukkan tingkat kepercayaan diri yang tinggi cenderung membuat keputusan investasi yang lebih berani. Literasi keuangan juga muncul sebagai faktor penentu yang krusial, dengan tingkat pengetahuan dan pemahaman keuangan yang lebih tinggi berkorelasi dengan keputusan investasi yang lebih terinformasi dan rasional.