Layanan Beli Sekarang, Bayar Nanti (BNPL) semakin populer di Indonesia, terutama di kalangan dewasa muda. Namun, karena layanan ini belum diatur secara ketat, tanggung jawab finansial bagi penggunanya menjadi lebih besar. Hal ini menjadi masalah, mengingat rendahnya literasi keuangan pada sebagian besar pengguna BNPL. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana BNPL memengaruhi kesejahteraan finansial penggunanya. Penelitian ini melihat bagaimana literasi keuangan dan literasi digital dapat memoderasi hubungan antara pemahaman syarat dan ketentuan, perencanaan, penganggaran, dan kesejahteraan finansial menggunakan metode Pemodelan Persamaan Struktural (SEM-PLS).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara perilaku keuangan yang bertanggung jawab dan kesejahteraan finansial, di mana perilaku membeli kompulsif berperan sebagai perantara. Tingkat literasi keuangan dan literasi digital yang lebih tinggi meningkatkan efektivitas perilaku keuangan yang bertanggung jawab, sehingga membantu menjaga stabilitas finansial pengguna. Literasi keuangan yang baik memperkuat manfaat dari pemahaman yang mendalam tentang syarat dan ketentuan serta praktik penganggaran yang efektif, sementara literasi digital yang baik memperkuat kemampuan dalam mengelola keuangan di dunia digital.
Penelitian ini juga menemukan bahwa perilaku membeli kompulsif menjadi perantara dalam hubungan negatif antara membeli impulsif dan kesejahteraan finansial. Artinya, semakin tinggi impulsivitas seseorang, semakin buruk kesehatan finansialnya akibat perilaku membeli kompulsif. Oleh karena itu, penelitian ini menekankan pentingnya pendidikan keuangan, baik secara tradisional maupun digital, untuk mengurangi risiko yang terkait dengan penggunaan layanan BNPL.