Karbon aktif merupakan material yang digunakan secara luas dengan berbagai
manfaat seperti energy storage, adsorben, komponen elektronika, drug delivery,
fuel cells, dan sebagainya. Aktivasi karbon dilakukan melalui dua metode yaitu
kimia dan fisika. Metode kimia masih memiliki kekurangan yaitu adanya residu
atau sisa bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan sekitar, sementara itu
metode fisika membutuhkan energi dan daya tinggi selama proses pembuatannya.
Penelitian ini mengakomodir kebaruan berupa integrasi penggunaan metode
induksi radiasi gamma 60Co sebagai metode yang bersih, ramah lingkungan, dan
rendah energi sebagai pengganti metode konvensional secara kimia dan fisika.
Karbon diaktivasi melalui penambahan surfaktan yang diiradiasi gamma 60Co
sebagai agen pengikat silang dan pendegradasi struktur. Surfaktan SLS dan CTAB
ditambahkan untuk mengetahui perbandingan efekivitas adsorpsinya pada karbon,
yang selanjutnya diaplikasikan sebagai penjerap atau adsorben kation Pb2+.
AC/SLS selanjutnya diiradiasi dengan rentang dosis 10 sampai 50 kGy, selanjutnya
dikarakterisasi dengan beberapa instrumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
radiasi gamma 60Co berpengaruh terhadap efektivitas adsorpsi surfaktan SLS dan
CTAB pada karbon dengan waktu kontak dan dosis iradiasi optimum. Waktu
kontak dan dosis iradiasi optimum adsorpsi SLS pada karbon adalah 20 menit dan
30 kGy dengan kapasitas adsorpsi 0,572 mg/g atau 95,82%. Nilai ini memiliki
selisih 16,369% dibandingkan dengan adsorpsi SLS tanpa adanya iradiasi gamma.
Sedangkan adsorpsi CTAB pada karbon memiliki waktu kontak dan dosis iradiasi
optimum 30 menit dan 30 kGy dengan nilai kapasitas adsorpsi 0,381 mg/g atau
63,586%. Nilai ini memiliki selisih sebesar 11,823% jika dibandingkan dengan
adsorpsi CTAB pada karbon tanpa adanya iradiasi gamma. Pengaruh iradiasi
gamma pada AC/SLS terhadap gugus fungsi C=C dan C=O adalah signifikan
dengan p value 0,01631178 dan 0,0239041; luas permukaan (m2/gram) AC/SLS/?
tidak berpengaruh secara signifikan; volume pori (cc/gram) berpengaruh signifikan
dengan p value 0.014758633; diameter pori (Å) tidak berpengaruh secara signifikan
yang artinya stabilitas pori terjaga baik; dan morfologi terjadi perubahan, namun
tidak signifikan. Sementara itu, iradiasi gamma tidak berpengaruh secara signifikan
pada gugus fungsi C=C dan C=O AC/CTAB dengan p value di bawah 0,05; luas
permukaan (m2/gram) dan volume pori (cc/gram) tidak berpengaruh secara
signifikan; secara statistik diameter pori (Å) berpengaruh secara signifikan namun secara fenomena stabilitas pori terjaga baik; dan morfologi terjadi perubahan,
namun tidak signifikan.
Dari perbandingan efektivitas adsorpsi kedua surfaktan yang berbeda pada karbon
aktif tersebut di atas, selanjutnya dipilih salah satu surfaktan dengan kondisi yang
terbukti optimum teradsorps pada karbon aktif. Berdasarkan hasil perbandingan
efektivitas adsorpsi surfaktan SLS dan CTAB pada karbon, maka dapat
disimpulkan bahwa kapasitas serap SLS lebih tinggi dibandingkan dengan CTAB,
sehingga tahap selanjutnya adalah menentukan beberapa studi untuk adsorpsi SLS
pada karbon. Model adsorpsi SLS pada modifikasi karbon aktif cenderung
mengikuti trend model pseudo orde dua. Nilai regresi terbesar pada studi isoterm
adsorpsi adalah 0,991 yang menunjukkan pada pendekatan persamaan Langmuir,
dengan nilai k 0,5739 L/mg. Artinya, adsorpsi SLS pada karbon aktif mengikuti
asumsi bahwa energi adsorpsi SLS seragam di seluruh permukaan adsorben karbon
aktif yang homogen serta adsorpsi terjadi pada kondisi satu lapis atau biasa disebut
dengan monolayer. Terakhir, nilai regresi pada studi termodinamika diperoleh
0,9947 dengan slope 2582 dan intersept –4,6353. Perhitungan data termodinamika
menunjukkan adsorpsi SLS pada karbon aktif memiliki nilai ?H positif (21,466748
kJ/mol.K) yang artinya reaksi berjalan secara endotermis dan merupakan
chemisorption. ?H positif juga menunjukkan adanya gaya van der Waals, gaya
ikatan dipol, ikatan hidrogen, dan/atau koordinasi pertukaran elektron atau
penggunaan bersama elektron dalam pembentukan ikatan baru. Nilai ?S negatif (–
38.5378842 J/mol) bahwa proses adsorpsi SLS di permukaan karbon aktif memiliki
ketidakteraturan yang rendah antarpermukaan padat cair karbon aktif–SLS serta
tidak ada struktur internal yang berubah selama proses adsorpsi berlangsung.
Perlakuan iradiasi gamma dengan dosis optimum 30 dan 40 kGy pada AC/SLS
mampu meningkatkan kapasitas adsorpsi kation Pb2+ menjadi 54,31% dan 52,67%
dibandingkan AC/SLS tanpa iradiasi 41,65%.