Pergeseran sumber kayu dari hutan alam ke hutan rakyat membuka peluang bagi Provinsi Jawa Barat untuk berkontribusi dalam produksi kayu hutan rakyat. Salah satu jenis kayu yang dapat ditanam di hutan rakyat adalah kayu jabon (Neolamarckia cadamba). Menurut beberapa penelitian kayu jabon dapat digunakan sebagai bahan baku kayu komposit. Dalam penelitian ini akan dievaluasi pemanfaatan kayu jabon sebagai bahan baku kayu komposit dan membandingkannya dengan kayu sengon (Falcataria moluccana) sebagai kayu yang saat ini digunakan sebagai bahan baku kayu komposit secara umum. Evaluasi pemanfaatan kayu jabon dilakukan berdasarkan tiga kriteria, yaitu ketersediaan sumber daya kayu, karakteristik panel kayu, dan harga kayu. Hasil penelusuran data menunjukkan bahwa data produksi kayu menunjukkan ketersediaan kayu jabon tergolong rendah sehingga pada penelitian ini akan diidentifikasi penyebab rendahnya produksi kayu jabon. Berdasarkan faktor penyebab tersebut selanjutnya disusun alternatif-alternatif strategi untuk meningkatkan ketersediaannya menggunakan analisis SWOT. Dalam menentukan prioritas pilihan alternatif strategi dilakukan analisis menggunakan metode Analytical hierarchy process (AHP) yang ditinjau dari aspek biaya, kesiapan SDM, dan tingkat kemudahan operasional strateginya. Adapun untuk kriteria karakteristik panel kayu, dilakukan pengujian eksperimental untuk mengetahui sifat mekanis (MOE, MOR, kekerasan) dan sifat fisis (kadar air dan kerapatan) kayu komposit berikut: Laminated veneer lumber (LVL), Laminated veneer board (LVB), dan plywood berbahan baku kayu jabon. Sedangkan penilaian kriteria harga dilakukan dengan analisis komparatif-deskriptif yang membandingkan harga kayu jabon dengan harga kayu sengon dan harga yang diminta perusahaan pengolahan kayu. Dari hasil penelitian ini didapatkan karakteristik kayu jabon lebih baik dibandingkan kayu sengon pada LVL, LVB, dan plywood. Dari kriteria harga penjualan, kayu jabon memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan kayu sengon untuk menghasilkan satu meter kubik output panel kayu. Pada kriteria ketersediaan, penyebab rendahnya produksi kayu jabon adalah tidak terjaminnya pembeli, citra buruk kayu jabon akibat adanya kasus penipuan investasi dengan jabon sebagai objeknya, dan ketidaktahuan masyarakat terkait kegunaan kayu jabon sebagai bahan baku kayu komposit. Berdasarkan model AHP yang sudah disusun, strategi untuk memasukkan kayu jabon sebagai kayu yang diprogram oleh pemerintah untuk ditanam di kawasan hutan rakyat merupakan alternatif yang memiliki prioritas tertinggi.