Tantangan permasalahan dalam manajemen kebencanaan, yang terdiri atas upaya
mitigasi bencana, kesiapsiagaan bencana, tanggap darurat dan pemulihan pasca
bencana; akan semakin kompleks untuk kedepannya. Karena jumlah penduduk
akan terus semakin bertambah, dampak perubahan iklim masih akan terus terjadi.
Khusus masyarakat di wilayah Kecamatan Dayeuhkolot yang merupakan wilayah
langganan banjir di kala musim penghujan tiba, tantangan tersebut di atas akan
semakin bertambah karena masyarakat sudah terbiasa dengan bencana banjir
yang rutin terjadi. Namun demikian, masih banyak masyarakat yang mengalami
kerugian sebagai akibat dari ketidaktahuan mereka akan potensi bencana yang
ada. Hal ini tentunya memerlukan suatu penanganan kebencanaan yang
komprehensif dalam upaya penyelesaian bencana banjir yang terjadi di wilayah
llll.
Penelitian yang dilakukan akan mengkaji bagaimana kesiapsiagaan masyarakat
dalam menghadapi bencana banjir yang terjadi. Metodologi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah System Dynamics, karena dapat menggambarkan
keterkaitan antar unsur pembentuk kesiapsiagaan dan juga dapat
merepresentasikan umpan balik yang terjadi. Struktur model dikembangkan
dengan menggunakan 4 (empat) submodel yaitu pengetahuan kebencanaan,
perencanaan kedaruratan, mobilisasi sumberdaya, dan modal sosial.
Kajian ini menyimpulkan bahwa dengan menggunakan beberapa skenario
kebijakan seperti pelatihan tanggap banjir, pemberdayaan masyarakat dengan
memanfaatkan aktifitas ekonomi berbasis kearifan lokal, serta dengan
ketersediaan suatu sistem peringatan dini, maka kebijakan tersebut dapat
meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir. Hal
ini didasarkan juga pada hasil simulasi yang telah dilakukan, bahwa perilaku
kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana akan meningkat seiring
waktu.