digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tantangan permasalahan dalam manajemen kebencanaan, yang terdiri atas upaya mitigasi bencana, kesiapsiagaan bencana, tanggap darurat dan pemulihan pasca bencana; akan semakin kompleks untuk kedepannya. Karena jumlah penduduk akan terus semakin bertambah, dampak perubahan iklim masih akan terus terjadi. Khusus masyarakat di wilayah Kecamatan Dayeuhkolot yang merupakan wilayah langganan banjir di kala musim penghujan tiba, tantangan tersebut di atas akan semakin bertambah karena masyarakat sudah terbiasa dengan bencana banjir yang rutin terjadi. Namun demikian, masih banyak masyarakat yang mengalami kerugian sebagai akibat dari ketidaktahuan mereka akan potensi bencana yang ada. Hal ini tentunya memerlukan suatu penanganan kebencanaan yang komprehensif dalam upaya penyelesaian bencana banjir yang terjadi di wilayah llll. Penelitian yang dilakukan akan mengkaji bagaimana kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir yang terjadi. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah System Dynamics, karena dapat menggambarkan keterkaitan antar unsur pembentuk kesiapsiagaan dan juga dapat merepresentasikan umpan balik yang terjadi. Struktur model dikembangkan dengan menggunakan 4 (empat) submodel yaitu pengetahuan kebencanaan, perencanaan kedaruratan, mobilisasi sumberdaya, dan modal sosial. Kajian ini menyimpulkan bahwa dengan menggunakan beberapa skenario kebijakan seperti pelatihan tanggap banjir, pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan aktifitas ekonomi berbasis kearifan lokal, serta dengan ketersediaan suatu sistem peringatan dini, maka kebijakan tersebut dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir. Hal ini didasarkan juga pada hasil simulasi yang telah dilakukan, bahwa perilaku kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana akan meningkat seiring waktu.