Seiring dengan perkembangan teknologi pada bidang robotika, robot manipulator
telah membantu banyak hal pada manufaktur seperti pengelasan (welding),
pengecatan (painting), pemasangan (assembling) serta pengendalian material
(material handling). Pergerakan robot yang presisi dan jangkauan pergerakan
yang luas membuat robot manipulator unggul disetiap bidang manufaktur. Pada
manufaktur tertentu, operator tidak dibolehkan berada dalam lingkungan kerja
karena lingkungan yang sangat berbahaya atau beracun (hazardous environment).
Pada kondisi tersebut, robot harus benar-benar dioperasikan secara hati-hati dan
jarak jauh agar tidak menimbulkan kerusakan pada alat maupun operator yang
berada di lingkungan kerja. Dengan demikian, robot tidak dapat digerakkan secara
otomatis melainkan harus digerakkan secara manual.
Agar robot dapat dikendalikan secara jarak jauh atau teleoperasi, dibentuk suatu
sistem yaitu sistem wearable. Sistem ini menggunakan sensor inertial
measurement unit (IMU) 6-sumbu yang dipasang pada lengan operator sebagai
pengendali posisi dan orientasi end-effector robot. Perubahan posisi dan orientasi
lengan akan direkam oleh sistem dan diterjemahkan ke dalam perintah robot
sebagai perintah pergerakan robot secara inkremental. Dengan demikian,
teleoperasi robot dapat dimungkinkan.
Berdasarkan penelitian ini, lengan operator yang ditransformasikan oleh sensor
akselerometer telah berhasil dalam menggerakkan end-effector robot manipulator
secara jarak jauh. Pergerakan terkecil end-effector robot sebesar ±100 ????m atau
±0,1 mm pada sumbu X, Y, dan Z. Waktu respons rata-rata sistem wearable
terhadap robot manipulator sebesar 7,77 milisekon.