digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Flu burung atau Avian Influenza (AI), merupakan penyakit infeksi yang menyebabkan penurunan produksi hingga kematian pada unggas. Studi pendahuluan pengembangan formula vaksin AI mengandung 2% Fish oil (FO) sebagai adjuvan menunjukan kestabilan dan respon imun yang masih belum mencapai target. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formula vaksin emulsi AI dengan penambahan fish oil 2,5% sebagai adjuvan guna meningkatkan respons imun pada unggas. Formulasi vaksin dioptimasi menggunakan metode Box-Behnken Design pada Minitab21®. Untuk tujuan optimasi, variabel bebas yang dievaluasi dalam mempengaruhi CQA adalah konsentrasi emulgator (Tween 80:Span 80 = 76:24) (X1), konsentrasi glyceril monostearate (GMS) (X2), dan konsentrasi PEG 400 (X3). polydispersity index (PDI) (Y1), ukuran partikel (Y2), dan persentase agregasi pada hari ke-7 (Y3) dan hari ke-14 (Y4) dipilih sebagai variabel terikat. Pengujian respon imun dilakukan dengan menguji titer antibodi dengan uji hemaglutinasi, uji tantang dan uji shedding. Formula optimal yang diperoleh adalah dengan konsentrasi emulgator 3,757%, GMS 0,1%, dan PEG 400 1,288%. Hasil uji stabilitas dan respon imun formula vaksin hasil optimasi mengandung fish oil 2,5%(F1) dengan formula vaksin tanpa fish oil (F2) menunjukkan stabilitas yang baik. F1 menunjukkan titer antibodi yang lebih tinggi dibandingkan F2 dengan nilai serologi yang berbeda sebesar 3 log pada minggu ke-2, 1,3 log pada minggu ke-3 dan 1,6 log pada minggu ke-4. Pada uji tantang, kedua formula menunjukan protektifitas 100% terhadap virus AI sedangkan hasil uji Shedding pada kedua formula dinyatakan negative. Penelitian ini menunjukan formula vaksin emulsi AI dengan penambahan fish oil yang diperoleh memiliki stabilitas dan respon imun yang baik. Formula ini dapat diimplementasikan dengan baik di PT. X sebagai solusi inovatif dan efektif untuk vaksinasi Avian influenza.