digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Afgan Rosa Megantara
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca menjadi isu global, dengan industri semen menyumbang sekitar delapan persen dari total emisi CO2 dunia. Untuk mengurangi emisi ini, teknologi siklus kalsium dianggap sebagai salah satu solusi paling menjanjikan, memanfaatkan reaksi kalsinasi dan karbonasi dengan CaO sebagai penyerap, yang juga merupakan bahan dasar klinker dalam pembuatan semen. Penelitian ini melanjutkan upaya sebelumnya dengan merancang reaktor fluidisasi yang lebih efisien serta meneliti dampak pengecilan ukuran partikel terhadap performa penyerapan karbon dalam proses siklus kalsium, menggunakan batu kapur dari Padang, Bayah, Tuban, Cilacap, dan Citeurup. Analisis dilakukan menggunakan XRD untuk mengonfirmasi puncak–puncak senyawa hasil reaksi, SEM untuk mengevaluasi morfologi permukaan batu kapur sebelum dan setelah reaksi, serta EDS untuk mengukur perubahan persen massa karbon. Reaktor fluidisasi baru yang dirancang dengan quartz–frits menunjukkan peningkatan performa kalsinasi sebesar 23 – 43% dan karbonasi sebesar 3 – 24% dibandingkan sistem reaktor pada penelitian sebelumnya. Pengujian lebih lanjut menunjukkan bahwa pengecilan ukuran partikel dari 187?m ke 98?m meningkatkan konversi kalsinasi sebesar 4 – 19% dan karbonasi sebesar 2 – 9%, meski pada ukuran 98?m, performa karbonasi tidak meningkat akibat penurunan pasokan gas pada kecepatan umf yang sama. Namun, rasio penangkapan karbon meningkat dari 0,113 menjadi 0,438 untuk ukuran partikel dari 187?m ke 98?m. Selain itu, skala implementasi teknologi siklus kalsium menunjukkan bahwa dengan rasio penangkapan karbon 0,438, dapat menyerap sebanyak 11,83 Mt CO2 per tahun dari emisi gas buang pabrik semen.