Generasi Z (Gen-Z) adalah kelompok penting dalam perencanaan transportasi, karena
didominasi oleh usia produktif yang aktif bekerja dan kuliah, serta menjadi salah satu yang
paling banyak bergerak di kawasan urban. Menurut UN-Habitat, kecelakaan lalu lintas
adalah penyebab utama kematian bagi usia 15-19 tahun dan kedua bagi usia 20-24 tahun.
Meski demikian, Gen-Z sering diabaikan dalam perencanaan transportasi, termasuk oleh
organisasi besar seperti World Bank. Terlebih di negara berkembang, perhatian terhadap
kelompok ini minim, terutama di tengah infrastruktur transportasi yang belum memadai
dan dominasi kendaraan pribadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi
perilaku perjalanan Gen-Z di negara berkembang seperti Indonesia, yang memiliki
perbedaan signifikan dengan negara maju dari aspek mobilitas perkotaan. Penelitian ini
menggunakan pendekatan campuran antara kualitatif dengan studi literatur naratif dan
kuantitatif menggunakan teknik analisis multivariat mannova. Penelitian ini juga
memperkenalkan pendekatan inovatif dalam studi perilaku perjalanan dan mobilitas
manusia dengan memanfaatkan data Google Maps Timeline. Temuan penelitian ini adalah
perbedaan infrastruktur transportasi dan keterbatasan angkutan umum di negara
berkembang menghasilkan pola perjalanan Gen-Z yang berbeda secara signifikan dari yang
ditemukan di negara maju. Mobilitas Gen-Z didominasi oleh penggunaan kendaraan
pribadi sebanyak 90%. Penelitian ini juga mengungkap bahwa lama waktu yang dihabiskan
di 'ruang ketiga' berdampak signifikan terhadap jumlah dan jarak perjalanan harian Gen-Z.
Kepadatan dan keragaman penggunaan lahan juga berpengaruh signifikan terhadap
perilaku perjalanan mereka. Penelitian ini juga menunjukkan perbedaan pola perjalanan
Gen-Z dan generasi yang lebih tua dalam konteks guna lahan.