digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tanjung Mega Dwi Puspita_25722301
PUBLIC Rohmat Fauzi, S.P.

Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan pelayanan air minum adalah menyelenggarakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) berbasis masyarakat melalui program Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS). Program ini bertujuan untuk memperluas akses masyarakat terhadap layanan air minum melalui pendekatan partisipasi aktif masyarakat. Dalam implementasinya, keberlanjutan program ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dengan demikian, penting untuk mengetahui faktor – faktor yang berpengaruh terhadap keberlanjutan program PAMSIMAS, sehingga dapat ditentukan strategi pengelolaan yang dapat menunjang keberlanjutannya. Penelitian ini menganalisis keberlanjutan program PAMSIMAS dengan tujuan untuk menilai status dan faktor - faktor yang memengaruhinya, serta merumuskan strategi pengelolaan agar sistem dapat berkelanjutan. Metode yang digunakan untuk analisa keberlanjutan adalah Multidimensional Scaling dengan tools RAPFISH. Analisis keberlanjutan dilakukan terhadap aspek teknis, kelembagaan, keuangan, sosial, dan lingkungan. Selanjutnya untuk menentukan strategi pengelolaan menggunakan metode SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). Penelitian dilakukan pada tujuh lokasi PAMSIMAS di Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, dengan data diperoleh dari kuesioner, wawancara, dan observasi. Hasil menunjukkan tujuh SPAM tersebut dalam kategori cukup berkelanjutan, dengan nilai indeks keberlanjutan 60,00 - 72,00. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi keberlanjutan meliputi kuantitas air, pemberian sanksi, keteraturan pembayaran, pertemuan masyarakat, dan perlindungan sumber air. Analisis SWOT menunjukkan enam SPAM yaitu SPAM Desa Lubangbuaya, Burangkeng, Ciledug, Tamansari, Taman Rahayu, dan Cikarageman) berada di kuadran I, dengan strategi yang berfokus pada pengembangan sistem. Sementara satu lokasi PAMSIMAS lainnya yaitu SPAM Desa Cijengkol berada di kuadran III, dengan rekomendasi strategi yang berfokus pada penguatan kapasitas kelembagaan sehingga mampu menjalankan pengelolaan dengan lebih baik.