Ecological city (ecocity) merupakan konsep kota yang berkembang seiring dengan
perspektif sejarah urban ecology dan kompleksitas permasalahan lingkungan kota.
Ecocity pada awal dikembangkan merupakan model permukiman manusia yang
memiliki struktur dan fungsi ekosistem alami yang mandiri dan berkelanjutan.
Dalam perkembangan teoritik dan praktek menunjukkan konteks yang beragam dan
mengarah kepada implementasi relasi ruang yang kompleks namun masih minim
di dalam menjelaskan mekanisme interaksi manusia dan alam di dalamnya. Ecocity
dalam perspektif urban ecology dapat didefinisikan sebagai konsep
menyeimbangkan metabolisme kota (ecology of cities) melalui kemandirian
struktur dan fungsi ekosistem di dalam penyediaan ecosystem services dan
infrastruktur hijau perkotaan (ecology for cities). Oleh karena itu diperlukan
kerangka konseptual yang mengakomodir proses kompleksitas social-ecological
yang mempengaruhi metabolisme kota dan bagaimana sistem manusia berperan di
dalam proses metabolisme tersebut. Perumusan kerangka dilakukan melalui proses
eksplorasi faktor-faktor social-ecological metabolism (SEM) dalam perspektif
urban ecology. Kompleksitas interaksi dalam ecocity diuraikan dalam mekanisme
SEM berdasarkan human ecosystem model (HEM) melalui rincian proses
appropriation, transformation, circulation, consumption, dan excretion. Hasil
penelitian menunjukkan konsep ecocity akan bervariasi dalam kawasan perkotaan
secara utuh sehingga penerapan mekanisme SEM dapat diterapkan pada bagian
kawasan perkotaan dalam lingkup human settlement model. Kawasan yang dapat
mencerminkan konsep tersebut adalah kawasan yang masih mensinergikan kondisi
ekosistem hibrida perkotaan antara kondisi alam dan buatan dan menunjukkan
proses metabolisme lebih lengkap serta pemenuhan prinsip ecocity yang lebih baik.
Keragaman aktivitas lingkungan memberikan mekanisme SEM yang lebih komplek
dan terpisahkan dari metabolisme pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.
Semakin kompleks proses SEM semakin luas dan beragam jasa ekosistem yang
dihasilkan. Keputusan perencanaan dan penyediaan ecosystem services
berdasarkan SEM akan menunjukkan perbedaan karakter konsep ruang dan situasi
spesifik perencanaan ecocity. Multidimesional relasi individu, komunitas dan
institusi dengan sumber daya alam dalam SEM tersebut akan menentukan spektrum
pendekatan perencanaan yang dilakukan.