Teluk Bima yang terletak di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, berhubungan
langsung dengan Laut Flores. Teluk Bima sendiri memiliki karakteristik yang unik
yaitu bentuk mulut teluknya sempit namun badan airnya panjang dan dangkal.
Bentuk uniknya ini menyebabkan air yang berada di dalam perairan Teluk Bima
sulit untuk masuk dan keluar sehingga memiliki sirkulasi yang kurang baik
dibandingkan dengan Laut Flores. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kontras antara perairan Teluk Bima dengan Laut Flores. Data yang digunakan pada
penelitian ini berupa data suhu, salinitas, kedalaman, arus, angin, serta pasang surut.
Pengolahan data temperatur dan salinitas menggunakan subroutine TEOS-10 untuk
menghitung densitas dan frekuensi Brunt-Väisälä. Dari hasil visualisasi
menunjukkan terdapat kontras antara Teluk Bima dengan Laut Flores terutama pada
permukaan atau kedalaman 1 meter, walaupun berdasarkan grafik CT-SA massa air
di Teluk Bima juga masih berasal dari Laut Flores. Selisih nilai temperatur
konservatif antara Teluk Bima dengan Laut Flores pada kedalaman 1 meter sebesar
1,5?C, selisih salinitas absolutnya sebesar 0,64 g/kg, dan selisih densitas sebesar 0,3
kg/m3
. Adanya kontras antara kedua perairan ini terjadi karena angin yang bertiup
di atas Laut Flores jauh lebih besar dibandingkan di Teluk Bima. Selain itu,
berdasarkan nilai frekuensi Brunt-Väisälä perairan Teluk Bima cenderung lebih
stabil di permukaannya dibandingkan dengan Laut Flores sehingga percampuran di
permukaan perairan Teluk Bima lebih terbatas dibandingkan Laut Flores dengan
nilai frekuensi Brunt-Väisälä pada permukaan Teluk Bima sebesar 0,0025 rad2
/s2