digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Studi ini memetakan potensi turbulensi di daerah jelajah pesawat Indonesia menggunakan Indeks Richardson (RI). Turbulensi, fenomena yang berpengaruh besar terhadap penerbangan dan cuaca, dipelajari dan dipetakan dengan menggunakan data European Centre for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF) Reanalysis Version 5 (ERA5) dan pengukuran radiosonde. Tujuan analisis adalah untuk mengidentifikasi daerah-daerah di Indonesia yang rentan terhadap turbulensi tinggi. Dalam penelitian ini, data ERA5 digunakan untuk menghitung Indeks RI, yang mampu mendeteksi potensi turbulensi dengan mengukur perbandingan antara kecepatan geser angin dan stabilitas atmosfer berdasarkan gradien suhu. Hasil perhitungan RI kemudian diakumulasikan per bulan dan per tahun serta dianalisis secara temporal dan spasial. Data radiosonde digunakan untuk memeriksa dan memvalidasi hasil turbulensi dan parameter meteorologi di berbagai tingkat atmosfer. Hasil penelitian menunjukkan adanya kejadian turbulensi pada tanggal 18 Januari, 2 Juli, dan 26 Desember 2022, dengan fluktuasi harian yang signifikan. Secara geografis, turbulensi cenderung lebih sering terjadi di sepanjang pantai selatan Jawa dan Sumatera, serta beberapa bagian Kalimantan dan Papua. Daerah-daerah pantai dan wilayah dengan topografi kompleks dipengaruhi oleh pola cuaca musiman dan fitur geografis lokal. Validasi data menunjukkan nilai RMSE temperatur potensial mencapai 25.944, angin zonal 19.853, dan angin meridional 11.648, dengan hasil konsistensi turbulensi menunjukkan bahwa data konsisten dan terdapat turbulensi. Di Banda Aceh, nilai RMSE temperatur potensial lebih rendah, yaitu 3.183, angin zonal 19.305, dan angin meridional 10.238, dengan konsistensi menunjukkan hasil yang konsisten dan tidak terdapat turbulensi. Sementara di Jayapura, nilai RMSE untuk temperatur potensial adalah 2.459, angin zonal 14.4, dan angin meridional 3.68, dengan hasil konsistensi juga menunjukkan konsistensi data dan tidak terdapat turbulensi