Studi ini memetakan potensi turbulensi di daerah jelajah pesawat Indonesia
menggunakan Indeks Richardson (RI). Turbulensi, fenomena yang berpengaruh
besar terhadap penerbangan dan cuaca, dipelajari dan dipetakan dengan
menggunakan data European Centre for Medium-Range Weather Forecasts
(ECMWF) Reanalysis Version 5 (ERA5) dan pengukuran radiosonde. Tujuan
analisis adalah untuk mengidentifikasi daerah-daerah di Indonesia yang rentan
terhadap turbulensi tinggi. Dalam penelitian ini, data ERA5 digunakan untuk
menghitung Indeks RI, yang mampu mendeteksi potensi turbulensi dengan
mengukur perbandingan antara kecepatan geser angin dan stabilitas atmosfer
berdasarkan gradien suhu. Hasil perhitungan RI kemudian diakumulasikan per
bulan dan per tahun serta dianalisis secara temporal dan spasial. Data radiosonde
digunakan untuk memeriksa dan memvalidasi hasil turbulensi dan parameter
meteorologi di berbagai tingkat atmosfer.
Hasil penelitian menunjukkan adanya kejadian turbulensi pada tanggal 18 Januari,
2 Juli, dan 26 Desember 2022, dengan fluktuasi harian yang signifikan. Secara
geografis, turbulensi cenderung lebih sering terjadi di sepanjang pantai selatan Jawa
dan Sumatera, serta beberapa bagian Kalimantan dan Papua. Daerah-daerah pantai
dan wilayah dengan topografi kompleks dipengaruhi oleh pola cuaca musiman dan
fitur geografis lokal.
Validasi data menunjukkan nilai RMSE temperatur potensial mencapai 25.944,
angin zonal 19.853, dan angin meridional 11.648, dengan hasil konsistensi
turbulensi menunjukkan bahwa data konsisten dan terdapat turbulensi. Di Banda
Aceh, nilai RMSE temperatur potensial lebih rendah, yaitu 3.183, angin zonal
19.305, dan angin meridional 10.238, dengan konsistensi menunjukkan hasil yang
konsisten dan tidak terdapat turbulensi. Sementara di Jayapura, nilai RMSE untuk
temperatur potensial adalah 2.459, angin zonal 14.4, dan angin meridional 3.68,
dengan hasil konsistensi juga menunjukkan konsistensi data dan tidak terdapat
turbulensi