Indian Ocean Dipole (IOD) merupakan sebuah fenomena laut-atmosfer yang
memengaruhi intensitas curah hujan di wilayah Indonesia termasuk Provinsi Jawa
Tengah yang merupakan salah satu penghasil kelapa hibrida terbesar di Indonesia.
Curah hujan merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya produktivitas
kelapa hibrida, sehingga peningkatan dan penurunan intensitas curah hujan akan
berdampak pada produktivitas kelapa hibrida. Perlu dilakukan penelitian untuk
mengetahui pengaruh Indian Ocean Dipole (IOD) terhadap produktivitas kelapa
hibrida di Provinsi Jawa Tengah.
Penelitian ini menggunakan data bulanan curah hujan dan Dipole Mode Index (DMI)
dari tahun 2011-2022, serta data tahunan produktivitas kelapa hibrida di Provinsi
Jawa Tengah. Data curah hujan diolah dan digunakan untuk melihat respon yang
diberikan fenomena IOD terhadap produktivitas kelapa hibrida di wilayah kajian.
Wavelet Transform dan butterworth Bandpass Filter untuk pengolahan data DMI
dan curah hujan.
Pola curah hujan di Provinsi Jawa Tengah ialah monsun yang dibuktikan dengan
pola curah hujan klimatologi yang dihasilkan dari 6 kabupaten yang diteliti
(Kabupaten Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Kendal, Kabupaten Batang,
Kabupaten Banjarnegara, dan Kabupaten Klaten). IOD sebagai fenomena
interannual memiliki pengaruh kecil di seluruh wilayah kajian yang dibuktikan
dengan nilai R-squared (0,03 hingga 0,24). Sedangkan curah hujan akibat IOD
terhadap produktivitas kelapa hibrida memiliki hubungan bervariasi, dapat dilihat
dari nilai R-squared moderat (0,56) di Kabupaten Klaten dan lemah (0,03) di
Kabupaten Demak. Hal yang sama juga terlihat pada hubungan IOD terhadap
produktivitas kelapa hibrida, di mana nilai R-squared moderat (0,47) di Kabupaten
Klaten dan tidak ada hubungan (0) di Kabupaten Demak.