digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indian Ocean Dipole (IOD) merupakan sebuah fenomena laut-atmosfer yang memengaruhi intensitas curah hujan di wilayah Indonesia termasuk Provinsi Jawa Tengah yang merupakan salah satu penghasil kelapa hibrida terbesar di Indonesia. Curah hujan merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya produktivitas kelapa hibrida, sehingga peningkatan dan penurunan intensitas curah hujan akan berdampak pada produktivitas kelapa hibrida. Perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh Indian Ocean Dipole (IOD) terhadap produktivitas kelapa hibrida di Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan data bulanan curah hujan dan Dipole Mode Index (DMI) dari tahun 2011-2022, serta data tahunan produktivitas kelapa hibrida di Provinsi Jawa Tengah. Data curah hujan diolah dan digunakan untuk melihat respon yang diberikan fenomena IOD terhadap produktivitas kelapa hibrida di wilayah kajian. Wavelet Transform dan butterworth Bandpass Filter untuk pengolahan data DMI dan curah hujan. Pola curah hujan di Provinsi Jawa Tengah ialah monsun yang dibuktikan dengan pola curah hujan klimatologi yang dihasilkan dari 6 kabupaten yang diteliti (Kabupaten Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Kendal, Kabupaten Batang, Kabupaten Banjarnegara, dan Kabupaten Klaten). IOD sebagai fenomena interannual memiliki pengaruh kecil di seluruh wilayah kajian yang dibuktikan dengan nilai R-squared (0,03 hingga 0,24). Sedangkan curah hujan akibat IOD terhadap produktivitas kelapa hibrida memiliki hubungan bervariasi, dapat dilihat dari nilai R-squared moderat (0,56) di Kabupaten Klaten dan lemah (0,03) di Kabupaten Demak. Hal yang sama juga terlihat pada hubungan IOD terhadap produktivitas kelapa hibrida, di mana nilai R-squared moderat (0,47) di Kabupaten Klaten dan tidak ada hubungan (0) di Kabupaten Demak.