digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Christopher Kevin Budisetyono
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Apel merupakan buah klimaterik yang pemanenannya harus dilakukan pada saat buah tua optimal. Produksi apel di Indonesia meningkat dari 242.915 ton pada 2014 menjadi 523.738 ton di tahun 2022. Seperti komoditas hortikultura lainnya apel Rome Beauty (Malus sylvestris Mill.) bersifat mudah rusak karena pada saat dipanen buah ini masih mengalami proses respirasi. Penanganan pascapanen apel Rome Beauty yang tidak tepat dapat mengakibatkan penurunan mutu buah. Oleh karena itu, diperlukan metode untuk membantu memperpanjang umur simpan apel Rome Beauty. Teknik edible coating dapat digunakan untuk memperpanjang umur simpan apel Rome Beauty dan menjaga kualitasnya. Edible coating merupakan suatu lapisan tipis yang dibuat dari bahan yang dapat dimakan (edible) dan biodegradable. Karagenan merupakan senyawa yang bersifat hidrofilik dan memiliki fungsi sebagai pengental, penstabil, penggumpal, pengemulsi yang dapat membentuk gel dan mampu berinteraksi dengan bahan kimia pada makanan. Gliserol merupakan plasticizer yang banyak digunakan dalam pembuatan edible coating. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui suhu penyimpanan yang optimum untuk memperpanjang umur simpan apel Rome Beauty. Beberapa parameter yang diperhatikan meliputi susut bobot, total padatan terlarut (TPT), total padatan asam tertitrasi (TAT), kadar air, laju respirasi, perubahan warna dan karakteristik iii sensoris seperti rasa, tekstur, aroma, warna daging, warna kulit dan kenampakan. Penelitian ini dilakukan dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 variasi perlakuan yaitu suhu penyimpanan dan edible coating. Perlakuan dengan suhu penyimpanan terdiri dari 3 variasi, yaitu penyimpanan dalam suhu beku (-20±2?), penyimpanan dalam suhu dingin (6±2?) dan penyimpanan dalam suhu ruang (25±2?). Perlakuan dengan edible coating terdiri dari 2 perlakuan, yaitu dengan metode edible coating dan tanpa metode edible coating. Setiap perlakuan memiliki 4 kali pengulangan. Data yang diperoleh dianalisis keragamannya melalui metode statistika Analisis of Varian Two way (ANOVA). Jika terdapat perbedaan nyata, pengujian dilanjutkan dengan uji lanjut Honestly Significant difference Tukey (HSD) pada taraf nyata 0,05 (5%). Perlakuan terbaik dalam penelitian ini yaitu apel Rome Beauty dengan edible coating yang disimpan pada suhu dingin (6±2?).