digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini mengkaji potensi limbah bunga pasca dekorasi sebagai material untuk rancangan produk dekorasi dan interior. Hal ini merupakan respons dari peningkatan jumlah timbulan sampah di Indonesia, yang didominasi oleh limbah organik termasuk bunga. Perayaan seperti pernikahan, wisuda, dan ulang tahun sering kali menyebabkan sejumlah limbah bunga yang signifikan setelah acara berlangsung. Data menunjukkan bahwa dalam satu acara pernikahan, rata-rata terdapat 151 ikat bunga dan daun, setara dengan 6 kg bunga segar yang kemudian menjadi limbah. Setiap rangkaian bunga menggunakan media rangkai, seperti floral foam, terbuat dari polistirena yang tidak dapat terurai secara alami. Floral foam bersama dengan bunga menjadi limbah dekorasi yang menumpuk dan tidak dapat terurai. Tujuan penelitian ini adalah pengembangan pemanfaatan limbah bunga sebagai media rangkai bunga pengganti floral foam yang ramah lingkungan. Metode eksperimen dengan proses baking digunakan untuk mengolah limbah bunga menjadi sebuah produk siap pakai. Hasil dari eksperimen ini menunjukkan bahwa limbah bunga dengan rasio campuran perekat tapioka 3:1, serta tambahan gliserol dan CMC dapat menjadi media untuk merangkai bunga yang memiliki sifat hidrofilik. Penelitian ini mengidentifikasi potensi limbah bunga sebagai alternatif material efektif untuk industri perangkai bunga. Dengan memanfaatkan bahan organik dari limbah bunga, media rangkai ini dapat menjadi alternatif floral foam yang ramah lingkungan.