digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Salma Hani Fauziyah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor perikanan, udang vaname (Litopenaeus vannamei) menjadi salah satu komoditas unggulan yang diekspor. Permintaan konsumen terhadap udang mengalami pergeseran minat dari udang beku menjadi udang segar hidup. Penurunan kualitas udang berlangsung signifikan tepat setelah terjadinya kematian. Untuk mempertahankan kualitas dan kelangsungan hidup udang selama transportasi, diperlukan metode transportasi yang efektif. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh kepadatan tampung untuk mengidentifikasi titik persimpangan optimal antara kepadatan udang, tingkat kelangsungan hidup, dan biaya. Sementara itu penurunan suhu air hingga 21±2°C ditujukan untuk menurunkan laju metabolisme, meminimalkan stres dan mempertahankan kelulusan hidup. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kepadatan tampung udang dengan tiga perlakuan: 250 g/L, 300 g/L, dan 350 g/L. Parameter yang diukur meliputi tingkat kelulusan hidup, susut bobot, cemaran mikroba, serta kualitas air berupa kadar amonia bebas, total amonia-nitrogen (TAN), nitrit, DO dan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan 250g/L memiliki tingkat kelulusan hidup tertinggi (91,0±1,59%), diikuti oleh kepadatan 300g/L (79,4±3,25%), dan kepadatan 350g/L memiliki kelulusan hidup terendah (74,3±4,34%). Kepadatan yang lebih tinggi cenderung meningkatkan stres dan menurunkan kualitas air. Berdasarkan analisis multiple stepwise regression total amonia-nitrogen (TAN) memiliki pengaruh yang cukup kuat dan signifikan terhadap survival rate udang. Dengan nilai R (korelasi) sebesar 0.68 dan R2 (koefisien determinasi) menunjukan sekitar 46,2% perubahan survival rate dijelaskan oleh perubahan TAN. Melalui simulasi analisis ekonomi transportasi skala kecil kepadatan 250g/L layak serta optimal digunakan untuk mempertahankan kualitas udang (low stress) hingga ke pembeli. Sedangkan berdasarkan simulasi analisis ekonomi transportasi skala besar dengan CDD long, kepadatan 350g/L lebih menguntungkan, namun diperlukan optimasi kualitas air terutama menurunkan kadar TAN.