digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

BASTRAK-IGNATIUS DESPRANTA TARIGAN
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Sungai Citumang merupakan sungai yang dikenal sebagai kawasan objek wisata body rafting yang berjarak sekitar 13 km dari Pantai Pangandaran. Peningkatan kegiatan wisata, permukiman, dan pertanian di sekitar sungai ini dapat menyebabkan pencemaran yang mempengaruhi komposisi makrozoobentos. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan bioindikator kualitas air sungai berdasarkan kelimpahan dan keanekaragaman makrozoobentos. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Mei dan Juni 2024. Analisis data meliputi analisis distribusi, keanekaragaman, kemerataan, dan dominasi makrozoobentos serta uji statistika korelasi antara parameter lingkungan dengan kelimpahan dan keanekaragaman makrozoobentos. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 29 genus makrozoobentos yang ditemukan di Sungai Citumang. Kelimpahan makrozoobentos tertinggi terdapat pada titik S5 saat kondisi surut, diikuti oleh S5 saat kondisi pasang, S4, S3, S2, dan S1. Keanekaragaman genus tertinggi terdapat pada titik S2, diikuti oleh S1, S5 saat pasang dan surut, S4, dan S3. Kelimpahan makrozoobentos berkorelasi positif sangat kuat terhadap parameter temperatur dan berkorelasi positif kuat dengan BOD. Keanekaragaman makrozoobentos berkorelasi positif kuat dengan parameter DO dan berkorelasi negatif kuat dengan %lanau. Ischnura sp., Baetis sp., Ephemera sp., dan Leptophlebia sp. merupakan bioindikator pada titik S1 dan S2, yang menunjukkan kualitas air yang baik. Faunus sp. dan Clibanarius sp. merupakan bioindikator pada titik S4 dan S5, yang menunjukkan kualitas air tercemar ringan dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut Clithon sp. dan Melanoides sp. merupakan bioindikator pada seluruh titik sampling yang menunjukkan kualitas air yang baik hingga kualitas air tercemar ringan dan masih dipengaruhi oleh pasang surut air laut.