Sungai Citumang merupakan sungai yang dikenal sebagai kawasan objek wisata
body rafting yang berjarak sekitar 13 km dari Pantai Pangandaran. Peningkatan
kegiatan wisata, permukiman, dan pertanian di sekitar sungai ini dapat
menyebabkan pencemaran yang mempengaruhi komposisi makrozoobentos.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan bioindikator kualitas air sungai
berdasarkan kelimpahan dan keanekaragaman makrozoobentos. Pengambilan
sampel dilakukan pada bulan Mei dan Juni 2024. Analisis data meliputi analisis
distribusi, keanekaragaman, kemerataan, dan dominasi makrozoobentos serta uji
statistika korelasi antara parameter lingkungan dengan kelimpahan dan
keanekaragaman makrozoobentos. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 29 genus
makrozoobentos yang ditemukan di Sungai Citumang. Kelimpahan
makrozoobentos tertinggi terdapat pada titik S5 saat kondisi surut, diikuti oleh S5
saat kondisi pasang, S4, S3, S2, dan S1. Keanekaragaman genus tertinggi terdapat
pada titik S2, diikuti oleh S1, S5 saat pasang dan surut, S4, dan S3. Kelimpahan
makrozoobentos berkorelasi positif sangat kuat terhadap parameter temperatur dan
berkorelasi positif kuat dengan BOD. Keanekaragaman makrozoobentos
berkorelasi positif kuat dengan parameter DO dan berkorelasi negatif kuat dengan
%lanau. Ischnura sp., Baetis sp., Ephemera sp., dan Leptophlebia sp. merupakan
bioindikator pada titik S1 dan S2, yang menunjukkan kualitas air yang baik. Faunus
sp. dan Clibanarius sp. merupakan bioindikator pada titik S4 dan S5, yang
menunjukkan kualitas air tercemar ringan dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut
Clithon sp. dan Melanoides sp. merupakan bioindikator pada seluruh titik sampling
yang menunjukkan kualitas air yang baik hingga kualitas air tercemar ringan dan
masih dipengaruhi oleh pasang surut air laut.