digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Yurlianda
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Minyak bumi sebagai sumber energi telah dimanfaatkan secara masif, namun tingkat produksinya cenderung mengalami penurunan sejak tahun 1996 dan nilainya selalu berada di bawah tingkat konsumsinya dengan selisih cukup besar. Metode perolehan residu minyak bumi secara konvensional (pemulihan primer dan sekunder) hanya dapat memulihkan sekitar 30 – 40% dari seluruh kandungan minyak. Diperlukan metode pemulihan tersier seperti teknologi EOR (Enhanced Oil Recovery). MEOR (Microbial EOR) merupakan salah satu metode EOR yang dilakukan dengan mendorong pertumbuhan mikroorganisme penghasil bioproduk tertentu untuk meningkatkan pemulihan minyak bumi. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah mengoptimasi nutrisi tambahan berupa molase, NPK, dan DAP untuk pendekatan strategi biostimulasi MEOR pada sumur minyak bumi fraksi ringan di Jambi. Penelitian ini menggunakan konsentrasi molase, NPK, dan DAP sebagai variabel bebas yang divariasikan melalui perancangan desain eksperimen RSM (Response Surface Methodology) tipe CCD (Central Composite Design). Formulasi media berisi 97% brine water, 3% minyak bumi, dan nutrisi tambahan berdasarkan desain RSM dengan variabel respons berupa jumlah sel bakteri, pH, dan indeks emulsifikasi. Hasil formula optimasi nutrisi yang dilakukan adalah konsentrasi molase 5,992% (w/v); NPK 0,001% (w/v); dan DAP 3,164%(w/v) dengan prediksi respons jumlah sel mencapai log 4,57; pH medium 9,03; dan indeks emulsifikasi 56,50%. Uji validasi berdasarkan nutrisi optimum yang memperoleh jumlah sel bakteri mencapai log 6,20; pH medium 8,40; dan indeks emulsifikasi mencapai 68,70%. Perubahan fisikokimia minyak bumi setelah perlakuan diuji dengan metode SARA (Saturate, Aromatic, Resin, Asphaltane), IFT (tegangan antarmuka), dan viskositas. Didapatkan peningkatan komponen minyak saturate sebesar 16,04% dan penurunan komponen aromatic, resin dan asphaltene secara berturut-turut hingga 14,25%; 1,67%; dan 0,12%, serta diikuti penurunan IFT dan viskositas minyak masing-masing sebesar 9,41% dan 18,23%. Melalui penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan nutrisi optimum dapat meningkatkan pemulihan minyak bumi fraksi ringan di Jambi.