Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) menjadi salah satu isu utama bagi industri semen dan emisi
GRK global. Emisi GRK menjadi penyumbang utama dari pemanasan global. Oleh karena
itu, industri semen memiliki kewajiban untuk melakukan upaya dekarbonisasi operasional
bisnis. Namun demikian, upaya dekarbonisasi merupakan proses kompleks yang perlu
dipandang sebagai sebuah ekosistem. Ekosistem semen rendah karbon merupakan salah satu
cara untuk menurunkan emisi GRK di industri semen. Produksi semen rendah karbon dapat
dipandang sebagai sebuah ekosistem dimana stakeholder/aktor di dalam ekosistem saling
berinteraksi. Analisa stakeholder dan Analisa jaringan sosial dapat digunakan untuk
mengevaluasi tingkat kepentingan stakeholder/aktor dan pola interaksi. Dengan
menggabungkan kedua alat analisa tersebut, dihasilkan 10 stakeholder/aktor yang perlu
diperhatikan. Indicator eigenvector centrality dan betweenness centrality digunakan untuk
memprioritisasi dan mengevaluasi stakeholder/aktor. Perusahaan konstruksi menjadi aktor
yang paling popular dan penghubung yang paling penting di dalam ekosistem berdasarkan
indicator eigenvector centrality and betweenness centrality berturut-turut sebesar 0,347 dan
35,610. Sementara itu, Perusahaan konstruksi juga diklasifikasikan pada kuadran player
pada matrix power-interest. Pada akhirnya, Perusahaan semen dapat memprioritaskan
inisiatif strategis untuk berinteraksi dengan 10 stakeholder/aktor terpenting dalam ekosistem
semen rendah karbon.