digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Solehudin Murpi
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Solehudin Murpi
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Solehudin Murpi
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Solehudin Murpi
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Solehudin Murpi
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Solehudin Murpi
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Solehudin Murpi
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) menjadi salah satu isu utama bagi industri semen dan emisi GRK global. Emisi GRK menjadi penyumbang utama dari pemanasan global. Oleh karena itu, industri semen memiliki kewajiban untuk melakukan upaya dekarbonisasi operasional bisnis. Namun demikian, upaya dekarbonisasi merupakan proses kompleks yang perlu dipandang sebagai sebuah ekosistem. Ekosistem semen rendah karbon merupakan salah satu cara untuk menurunkan emisi GRK di industri semen. Produksi semen rendah karbon dapat dipandang sebagai sebuah ekosistem dimana stakeholder/aktor di dalam ekosistem saling berinteraksi. Analisa stakeholder dan Analisa jaringan sosial dapat digunakan untuk mengevaluasi tingkat kepentingan stakeholder/aktor dan pola interaksi. Dengan menggabungkan kedua alat analisa tersebut, dihasilkan 10 stakeholder/aktor yang perlu diperhatikan. Indicator eigenvector centrality dan betweenness centrality digunakan untuk memprioritisasi dan mengevaluasi stakeholder/aktor. Perusahaan konstruksi menjadi aktor yang paling popular dan penghubung yang paling penting di dalam ekosistem berdasarkan indicator eigenvector centrality and betweenness centrality berturut-turut sebesar 0,347 dan 35,610. Sementara itu, Perusahaan konstruksi juga diklasifikasikan pada kuadran player pada matrix power-interest. Pada akhirnya, Perusahaan semen dapat memprioritaskan inisiatif strategis untuk berinteraksi dengan 10 stakeholder/aktor terpenting dalam ekosistem semen rendah karbon.