Kota Jakarta dengan luas wilayah 661,5 km2 memiliki jumlah penduduk sebanyak 10.679.951 jiwa pada tahun 2023 (Badan Pusat Statistik DKI Jakarta, 2023) menghasilkan sampah yang tidak sedikit setiap harinya. Sampah yang dihasilkan akan diangkut menuju TPST Bantargebang. Sampah yang diangkut dan ditimbun di TPST Bantargebang akan menghasilkan lindi. TPST Bantargebang memiliki 3 Insitu Instalasi Pengolangan Lindi (IPL) berupa IPAS (Instalasi Pengolahan Air Sampah) untuk mengatasi air lindi yang dihasilkan, tetapi saat ini hanya IPL 3 saja yang berfungsi dan masih kurang optimal. Selain itu adapula 1 Exsitu Instalasi Pengolangan Lindi (IPL) berupa IPAL (Instalasi Pengolahan Air Lindi) Bersama Sumur Batu. Saat ini keadaan air lindi yang dihasilkan oleh TPST Bantargebang belum memiliki jalur penyaluran lindi yang memadai dan langsung jatuh menuju badan air yang tersedia. Penerimaan lindi di IPL Bersama Sumur Batu juga melalui badan air. Maka dari itu dilakukan perencanaan penyaluran lindi untuk zona sampah aktif menuju IPL 3 dan IPL Bersama Sumur Batu agar lindi yang dihasilkan dapat terolah secara maksimal sebelum nantinya masuk ke badan air. Alternatif jalur yang terpilih untuk penyaluran lindi akan mengalirkan secara gravitasi penggunakan jenis pipa HDPE. Untuk penyaluran air drainase akan langsung masuk ke badan air. Dengan total debit aliran lindi yang dihasilkan menuju IPL 3 sebesar 0,3685 m3/detik dan menuju IPL Bersama Sumur Batu sebesar 1,0793 m3/detik dengan periode ulang 10 tahun. Sehingga diameter penyaluran lindi yang direncanakan pada jalur I3 (menuju IPL 3) paling besar adalah 0,433 meter dan pada jalur IB (menuju IPL Bersama) paling besar adalah 0,746 meter.