digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini memodelkan penyebaran penyakit menular antarinvidu dan antarwilayah pada situasi pascapandemik. Pada model tingkat individu, diamati keterkaitan antara dinamika penyebaran penyakit dengan pengambilan keputusan menggunakan masker melalui teori permainan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kerangka teori permainan, keputusan individu menggunakan masker dipengaruhi oleh perilaku pengguna masker dalam masyarakat dan rasio antara biaya menggunakan masker dengan biaya terinfeksi. Lebih lanjut lagi diperoleh kesimpulan bahwa perilaku sosial, yaitu sikap kooperatif dalam menggunakan masker, berpengaruh terhadap insidensi penyakit. Selanjutnya pada model tingkat wilayah digunakan konsep hutan epidemik untuk mempelajari penyebaran pemodelan penyebaran penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) secara spasio-temporal. Konsep ini menghasilkan graf berbentuk hutan yang merepresentasikan penyebaran penyakit secara eksplisit yang melibatkan waktu awal terjadinya wabah, jarak spasio-temporal, dan prevalensi penyakit. Penentuan waktu awal terjadinya wabah di setiap wilayah dilakukan menggunakan kurva logistik. Berdasarkan waktu awal terjadinya wabah, diperoleh bahwa terdapat empat periode wabah ISPA, dan wilayah dengan waktu awal terjadinya wabah yang lebih awal relatif memiliki jumlah kasus yang tinggi. Hal ini mengarah pada gagasan bahwa sumber penyebar penyakit adalah wilayah dengan jumlah kasus tinggi. Hutan epidemik dibentuk untuk menunjang gagasan tersebut dan berhasil mengidentifikasi pohon dominan (yaitu pohon dengan jumlah kasus anak paling tinggi). Wilayah yang menjadi kasus primer pada pohon dominan memiliki jumlah kasus yang relatif lebih tinggi dibandingkan pohon lain. Simulasi dilakukan dengan mengurangi jumlah kasus pada wilayah primer sebesar 50% untuk mengetahui pengaruhnya terhadap hutan yang terbentuk. Hasil simulasi menunjukkan bahwa terdapat pengurangan jumlah kasus anak yang dihasilkan sehingga diperoleh target potensial pencegahan wabah untuk menekan perluasan penyebaran ISPA.