BAB 1 Nugraha Ramadhan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Nugraha Ramadhan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Nugraha Ramadhan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Nugraha Ramadhan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Nugraha Ramadhan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Nugraha Ramadhan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Thermal spray merupakan suatu metode pelapisan dengan penyemprotan material
pelapis, dalam bentuk lelehan droplet, semileleh, atau partikel padat ke permukaan
substrat dengan laju deposisi yang tinggi. Salah satu jenis thermal spray yang
umum digunakan di industri adalah flame spray karena metode ini merupakan
metode yang mudah, murah, serta banyak material pelapis dan substrat yang dapat
diaplikasikan. Terdapat beberapa parameter operasi yang dapat mempengaruhi
struktur mikro dan sifat mekanik lapisan yang dihasilkan, di antaranya rasio laju
alir gas bahan bakar dan oksigen serta jarak penembakan material pelapis terhadap
substrat. Salah satu aplikasi flame spray ialah pada industri pesawat terbang, yakni
pelapisan dalam proses reparasi diffuser vane ring. Dalam penelitian ini, digunakan
material pelapis Metco 405A (Ni-20wt% Al) dengan substrat AISI 321 serta bahan
bakar asetilen. Percobaan dan pengujian dilakukan di Institut Teknologi Bandung
dan PT Nusantara Turbin dan Propulsi.
Serangkaian variasi parameter pelapisan telah dilakukan untuk mempelajari
pengaruh rasio laju alir bahan bakar dan oksigen serta jarak penembakan material
pelapis terhadap struktur mikro dan sifat mekanik lapisan yang dihasilkan. Struktur
mikro dan sifat mekanik lapisan dipelajari pada rasio laju alir gas asetilen dan
oksigen 1:1; 1:1,5; 1:1,8 pada jarak 4, 6, dan 8 inci untuk setiap variasi laju alir gas.
Struktur mikro diamati menggunakan SEM-EDS dan sifat mekanik dihasilkan
dengan uji kekerasan HRC dan pull-off test untuk pengujian kekuatan lapisan. Dari
hasil karakterisasi dan pengujian, akan ditentukan pengaruh dan parameter
optimum rasio laju alir gas asetilen dan oksigen serta jarak penembakan terhadap
struktur mikro dan sifat mekanik lapisan yang dihasilkan.
Penambahan jarak penembakan menyebabkan meningkatnya persen oksida dan
penurunan persen porositas untuk setiap variasi rasio laju alir gas oksigen dan
asetilen. Nilai persentase oksida dan persentase porositas yang dihasilkan juga
dipengaruhi oleh rasio laju alir gas. Nilai persentase oksida terendah diperoleh pada
rasio gas O/A 1 dengan jarak 4 inci sebesar 8,08%. Nilai persentase porositas
terendah diperoleh pada rasio gas O/A 1,5 dengan jarak 8 inci sebesar 2,77%. Nilai
kekuatan lapisan tertinggi diperoleh pada variasi rasio laju alir gas O/A 1,8 dengan
nilai tertinggi diperoleh pada jarak penembakan 8 inci sebesar 49,65 MPa. Nilai
kekerasan lapisan tertinggi diperoleh pada variasi rasio laju alir gas O/A 1,5 dengan
nilai tertinggi diperoleh pada jarak penembakan 8 inci sebesar 25,9 HRC. Parameter
yang menghasilkan lapisan dengan struktur mikro dan sifat mekanik optimum
diperoleh pada laju alir gas 1:1,8 dengan jarak 8 inci.