Serat kapuk yang ketersediaannya melimpah di alam dengan biaya yang rendah dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu sorben alami untuk meningkatkan kualitas dan
kemurnian minyak, contohnya minyak atsiri. Penerapan minyak atsiri sendiri di berbagai
bidang belakangan ini senatiasa meningkat, terutama pada industri farmasi karena
aktivitas faramkologisnya yang signifikan. Serat kapuk memiliki dinding tipis yang
bersifat hidrofobik dan oleofilik, serta memiliki lumen di bagian tengah yang dapat
menampung serapan minyak. Namun, dinding serat kapuk yang rapuh dan adanya lapisan
lilin pada permukaan serat kapuk menyebabkan serat memiliki daya kohesi yang rendah
dan sulit untuk digunakan tanpa merusak interaksi antarmuka serat. Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan untuk melakukan modifikasi sederhana pada serat kapuk agar
menjadi sorben yang baik terhadap minyak atsiri.
Tahap modifikasi serat kapuk terbagi menjadi empat tahapan utama, yaitu tahap
pre-treatment, modifikasi dengan TEOS, freeze-dry, dan diakhiri dengan metode
chemical vapor deposition (CVD) menggunakan senyawa DTMS. Variasi percobaan
yang digunakan adalah variasi packing density, volume DTMS, dan jenis minyak atsiri
sebagai adsorbat, yaitu minyak cengkeh, nilam, dan kayu manis. Karakteristik serat kapuk
berdasarkan analisis spektrum FTIR menunjukkan bahwa modifikasi akhir serat kapuk
menghasilkan dominasi gugus metil siloksan (Si-CH3) dan penurunan gugus hidroksil
(OH), meningkatkan sifat hidrofobik serat kapuk dan kapasitas adsorpsinya terhadap
minyak atsiri. Uji wetting behavior menunjukkan nilai sudut kontak terbesar pada serat
kapuk yang telah dimodifikasi dengan DTMS 5 mL, yakni senilai 137,550
. Optimalisasi
dilakukan pada serat kapuk dengan packing density 0,018 gram/mL dan perlakuan DTMS
5 mL, menghasilkan kapasitas adsorpsi tertinggi untuk minyak cengkeh sebesar 36,1 g/g.
Nilai selektivitas tertinggi yang diperoleh dari variasi ini adalah 9,32:1 terhadap minyak
nilam dibandingkan terhadap air.