digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Haidhar H Wurjanto
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Haidhar H Wurjanto
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Haidhar H Wurjanto
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Haidhar H Wurjanto
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Haidhar H Wurjanto
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Haidhar H Wurjanto
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Haidhar H Wurjanto
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PT Iced Tea, yang didirikan pada tahun 2018, telah berkembang pesat melalui model waralaba blitzscaling, mencapai lebih dari 1000 outlet di seluruh Indonesia. Meskipun berhasil pada awalnya, perusahaan kini menghadapi tantangan termasuk stagnasi dalam pertumbuhan, masalah penegakan kebijakan royalti, pengadaan bahan baku, cabang yang berkinerja buruk, dan ketidakpatuhan konsisten dari franchisee terhadap standar. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis situasi bisnis saat ini dari model waralaba PT Iced Tea, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutannya, dan mengembangkan strategi bisnis baru untuk pertumbuhan berkelanjutan. Kerangka konseptual didasarkan pada Kerangka AFI Rothaermel, yang mencakup analisis komprehensif dari Marketing Mix 7P, analisis industri menggunakan PESTEL dan Porter’s Five Forces, serta evaluasi kompetensi inti melalui kerangka VRIO. Pendekatan metode campuran digunakan, mengumpulkan data kualitatif melalui wawancara mendalam dengan sepuluh franchisee dan data kuantitatif melalui kuesioner online yang diberikan kepada 200 pelanggan. Data kualitatif dianalisis menggunakan analisis konten tematik, sedangkan data kuantitatif dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan skala Likert. Temuan menunjukkan bahwa PT Iced Tea harus mengadopsi strategi multifaset dengan memanfaatkan kekuatan, mengatasi kelemahan, memanfaatkan peluang, dan mengurangi ancaman. Ini termasuk fokus pada strategi diferensiasi berdasarkan Strategi Generik Porter, menekankan penetrasi pasar dan pengembangan produk dari Matriks Ansoff, serta memanfaatkan Matriks BCG Growth-Share untuk mengidentifikasi dan mereplikasi outlet yang berkinerja tinggi. Dukungan franchisee yang ditingkatkan dan peningkatan model 'PT Iced Tea's 2.0' direkomendasikan untuk meningkatkan penjualan dan ekuitas merek, mendorong pertumbuhan berkelanjutan, dan memperkuat kepemimpinan pasar PT Iced Tea