digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_HAULA 'ALIMAH
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

ABSTRAK_HAULA 'ALIMAH
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Bank Sampah di Kota Serang jumlahnya bertambah setiap tahun. Bertambahnya Bank Sampah dengan harapan terjadi peningkatan jumlah pengurangan dan penanganan sampah. Tetapi selain bertambahnya jumlah Bank Sampah, terdapat Bank Sampah yang tidak aktif. Perlu diketahui kondisi eksisting pengelolaan sampah terutama pengelolaan sampah anorganik melalui Bank Sampah di Kota Serang, termasuk tingkat keberlanjutan dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan Bank Sampah, agar pengelolaan sampah melalui Bank Sampah dapat terus berlangsung dan ditingkatkan kinerjanya. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner, wawancara, dan observasi yang dilakukan terhadap nasabah, pengelola Bank Sampah, masyarakat, dan instansi terkait. Lokasi penelitian yaitu beberapa Bank Sampah aktif di Kota Serang yang melayani rumah tangga/permukiman. Di Kota Serang terdapat dua jenis Bank Sampah, yaitu Bank Sampah binaan Bank Sampah Digital (BSD) dan Bank Sampah swadaya mandiri masyarakat (BSM). Penelitian ini meneliti BSD dan 3 BSM yaitu Alam Lestari, MyGold, dan Komplek BSB. Aspek-aspek keberlanjutan Bank Sampah terdiri dari aspek ekonomi, lingkungan, kelembagaan dan kebijakan, sosial, dan teknologi. Tingkat kepercayaan kuesioner sebesar 85%. Berdasarkan hasil analisis, alasan dan motivasi menjadi nasabah terdiri dari alasan ekonomi, lingkungan, dan/atau sosial. Pendapatan tambahan yang didapatkan setiap bulannya oleh nasabah BSD, Bank Sampah Alam Lestari, MyGold, dan Komplek BSB berturut-turut sebesar Rp1.978,82; Rp2.302,5; Rp14.481,75; dan Rp1.040,92. Reduction ability Bank Sampah berdasarkan cakupan layanannya untuk BSD, Alam Lestari, MyGold, dan Komplek BSB berturut-turut sebesar 0,02%; 0,31%; 0,03%; dan 0,02%. Berdasarkan uji T berpasangan, terdapat hubungan linear antara perubahan kondisi lingkungan dengan keberadaan Bank Sampah. Persentase jumlah nasabah di BSD, Alam Lestari, MyGold, dan Komplek BSB berturut-turut sebesar 0,30%; 30%; 13,33%; dan 20%. Terdapat peningkatan tingkat pengetahuan nasabah terhadap jenis sampah dan perilaku nasabah dalam memilah sampah sebelum dan sesudah menjadi nasabah Bank Sampah. Berdasarkan analisis SWOT, BSD, Bank Sampah Alam Lestari, dan Bank Sampah Komplek BSB berada di posisi kuadran I (S-O) sehingga membutuhkan strategi progresif dan Bank Sampah MyGold berada di posisi kuadran II (W-O) sehingga membutuhkan strategi stabilitas atau ubah strategi