Industri perbankan telah mengalami perubahan yang luar biasa, dari bisnis yang
konvensional menjadi bisnis yang didorong oleh pergerakan digital. Didorong kuat
dengan kemajuan teknologi dan ekspektasi pelanggan yang berevolusi, modelmodel perbankan konvensional sudah tidak lagi relevan. Industri kartu kredit juga
mengalami perubahan yang luar biasa, terlebih lagi di era perbankan digital. Kini,
kartu-kartu plastik telah dilengkapi dengan kartu-kartu virtual yang memudahkan
pelanggan untuk bertransaksi secara daring. Analisa data juga memudahkan
personalisasi hadiah (rewards) dan juga membantu mencegah penipuan. Terlebih
lagi, pembayaran nirsentuh dan dompet digital juga mempercepat penyerapan
penggunaan produk. Namun, tantangan tak terelakkan dengan adanya
kekhawatiran akan perlindungan data dan juga manajemen utang pribad. Oleh
karena itu, pelaku pasar harus tetap berinovasi untuk tetap kompetitif, dan
memperbaiki pengalaman pelanggan.
Penelitian ini mengeksplorasi pendorong-pendorong utama, tantangan, dan
kesempatan yang muncul dari perubahan digital. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi scenario-skenario yang mungkin terjadi di masa dating untuk
Mobius Credit Card sebagai pemeran usaha kartu kredit pada era perbankan yang
telah berubah.
Penelitian ini dilakukan menggunakan teori Jobs-to-be-Done untuk memahami
motif-motif nasabah, model Customer Based Brand Equity (CBBE) untuk
memahami nilai-nilai Mobius Credit Card saat ini, PESTEL dan Porter’s Five
Forces Model untuk menganalisa factor-faktor eskternal, dan analisa SWOT untuk
memahami factor-faktor internal.
Dengan mempertajam strategi ini, penulis berharap untuk mempersiapkan Mobius
Credit Card dalam menghadapi ketidakpastian di masa yang akan datang.