digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Andang Kurniawan
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Andang Kurniawan
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Andang Kurniawan
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Andang Kurniawan
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Andang Kurniawan
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Andang Kurniawan
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Andang Kurniawan
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Pandemi 2019 telah menuntut perubahan atas solusi digital pada sektor kesehatan secara signifikan. Kemajuan teknologi kesehatan digital yang pesat menuntut pemerintah agar menyesuaikan regulasi sejalan dengan perubahan teknologi yang ada. Tingkat kematangan Layanan Kesehatan Semesta (UHC) di berbagai negara, keterbatasan infrastruktur kesehatan, tenaga kerja, dan pendanaan, serta langkahlangkah investor swasta yang tidak dapat diprediksi, berkontribusi pada ketidakpastian di sektor ini. Selain itu, jatuhnya beberapa perusahaan kesehatan digital besar di dunia semakin memperumit situasi kesehatan digital di masa depan. Dalam menghadapi ketidakpastian tersebut, negara-negara seperti UK, yang memiliki sektor kesehatan digital yang mapan dan sistem Layanan Kesehatan Semesta (UHC) yang sudah lama ada, memiliki keahlian dan pengalaman yang diperlukan untuk memfasilitasi adopsi solusi kesehatan digital secara cepat di Indonesia. Export Support Service (ESS) adalah inisiatif dari Departemen Perdagangan dan Bisnis (DBT) UK yang bertujuan untuk membantu perusahaan kecil dan menengah (UKM) dalam memperluas pasar mereka di luar Uni Eropa pasca-Brexit. ESS membantu perusahaan-perusahaan UK di berbagai sektor, termasuk kesehatan dan sub-sektor kesehatan digitalnya. Pada tahun ketiga beroperasi, ESS bertransformasi untuk menjadi lebih proaktif dalam mengidentifikasi permintaan dan peluang di pasar Indonesia. ESS sedang menyempurnakan strateginya untuk membantu perusahaan-perusahaan Inggris memasuki pasar kesehatan digital Indonesia, yang menghadapi persaingan signifikan dari perusahaan-perusahaan mapan yang menawarkan solusi kesehatan digital canggih dengan berbagai tingkat harga yang kompetitif. ESS membutuhkan proses perumusan strategi yang komprehensif yang mempertimbangkan skenario potensial jangka panjang yang dipengaruhi oleh faktor eksternal yang tidak dapat dikendalikan. Penelitian ini menggunakan metodologi perencanaan skenario adaptif untuk memberikan perspektif baru dan alat strategis untuk perencanaan jangka menengah dan panjang. Studi ini mengidentifikasi 25 faktor pendorong utama yang membentuk masa depan kesehatan digital di Indonesia dan menggunakan faktor-faktor ini sebagai kerangka untuk narasi skenario induktif. Tiga skenario yang dikembangkan antara lain: "Cherry Blossom Park", "Volcano Eruptions Amidst a Forest", dan "High-tech Greenhouse in a Desert". Eksplorasi terhadap implikasi, peluang, dan sinyal peringatan awal untuk masing-masing skenario dilakukan untuk menyedikan pilihan strategis dan terinformasi bagi ESS dalam merespons situasi-situasi tersebut.