Era Industri 4.0 telah mengubah produksi dengan mengintegrasikan teknologi digital dan internet
dengan industri tradisional, meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam transaksi. Di Indonesia,
jumlah konsumen perbankan yang aktif secara digital telah meningkat secara signifikan, mencapai
32% dari populasi perbankan sejak tahun 2014. Pertumbuhan ini mendorong nilai konsumen
digital bagi bank. Sektor ini menjadi sangat kompetitif, dengan perusahaan fintech menantang
bank tradisional dengan menawarkan solusi inovatif seperti e-wallet, pinjaman, dan pembayaran
digital. Bank-bank konvensional berinvestasi dalam perbankan digital untuk bersaing dengan start
up baru. J Bank, aplikasi perbankan digital pertama di Indonesia, menawarkan layanan
komprehensif seperti pembuatan akun, transaksi, hingga manajemen keuangan melalui
smartphone. Menargetkan individu yang melek teknologi dengan status ekonomi menengah ke
atas, J Bank menyediakan fitur-fitur seperti Send It untuk transaksi, QRIS untuk pembayaran tanpa
sentuh, dan berbagai opsi tabungan dan pinjaman. Pendekatan inovatifnya telah menarik perhatian
milenial, Gen Z, dan bahkan lansia, menjadikannya solusi perbankan digital populer. Namun, J
Bank mengalami penurunan akuisisi organik yang signifikan dari tahun 2020 hingga 2022,
sebagian karena masalah seperti penipuan dan kejahatan siber, yang menyebabkan sentimen
negatif dan penurunan jumlah pengguna. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan 6
responden survei yang terdiri dari pengguna J Bank saat ini dan anggota Co.Create yang ada, serta
mantan pengguna J Bank dan mantan anggota Co.Create. Penelitian ini menggunakan analisis
tematik dengan analisis internal dan eksternal untuk mengeksplorasi solusi potensial. Untuk
analisis internal, penulis menggunakan analisis Marketing Mix. Sementara untuk analisis
eksternal, penulis menggunakan analisis Porter Five Forces, Analisis Pesaing, dan Analisis
SWOT. Berdasarkan analisis tersebut, penelitian ini mengusulkan beberapa kegiatan akuisisi
pelanggan organik untuk diterapkan di J Bank melalui pendekatan pemasaran komunitas