digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dimensi persepsi risiko yang signifikan terhadap niat penggunaan bank digital, dengan harapan mengatasi kesenjangan antara niat penggunaan dan penggunaan sebenarnya. Bank digital, yang beroperasi hanya melalui aplikasi online tanpa kantor fisik, digunakan oleh 78% masyarakat Indonesia pada tahun 2021. Meskipun demikian, terdapat kesenjangan dimana 69% masyarakat Indonesia menyatakan kesediaannya untuk menggunakan bank digital, namun hanya 32% yang sebenarnya menggunakan bank digital. Kesenjangan ini disebabkan oleh persepsi risiko, sebagaimana dibuktikan dalam penelitian Model Adopsi Teknologi (TAM) sebelumnya. Penelitian ini mendalami Teori Persepsi Risiko (PRT) untuk menganalisis dimensi-dimensi persepsi risiko. Tujuan dari penelitian ini adalah memahami bagaimana persepsi risiko mempengaruhi niat penggunaan bank digital, mengidentifikasi faktor risiko yang paling signifikan, dan mengidentifikasi korelasi antara variabel. Enam dimensi persepsi risiko—keuangan, kinerja, sosial, waktu, keamanan, dan privasi—diteliti dalam penelitian ini. Penelitian kuantitatif ini dilakukan pada populasi berusia 17-50 tahun di Jabodetabek dengan menggunakan data pada tahun 2023-2024. Sampel yang digunakan berjumlah 400 responden yang dihitung menggunakan metode Slovin dan dikumpulkan dengan penghakiman sampel melalui kuesioner online. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif melalui SPSS dan Structural Equation Modeling melalui SmartPLS, dengan pengujian hipotesis melalui bootstrapping dan uji t dua ekor pada signifikansi 5%. Penelitian ini menemukan bahwa tingkat persepsi risiko rendah, dengan persepsi risiko keamanan sebagai satu-satunya faktor signifikan yang menunjukkan korelasi negatif sebesar 30,3%. Perlu dicatat bahwa temuan ini ditemukan pada responden yang didominasi Gen-Z, sehingga dapat menjelaskan rendahnya persepsi risiko. Rekomendasi praktis bagi bank digital mencakup peningkatan enkripsi, pengamanan firewall, dan pelaksanaan audit keamanan untuk mengurangi persepsi risiko keamanan, sehingga berpotensi meningkatkan niat pengguna. Penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan studi longitudinal, variabel lainnya, dan dampak dari perbedaan budaya. Penelitian ini bertujuan untuk membantu bank digital dalam memitigasi persepsi risiko dan meningkatkan niat penggunaan bank digital.