digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Mochammad Firdaus Agung
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Mochammad Firdaus Agung
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Mochammad Firdaus Agung
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Mochammad Firdaus Agung
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Mochammad Firdaus Agung
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Mochammad Firdaus Agung
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Mochammad Firdaus Agung
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PT Bank Mega Syariah Indonesia (BMS) sebagai anak perusahaan CT Corp yang fokus pada perbankan Syariah, berinisiatif untuk bersaing dalam persaingan perbankan digital. BMS meluncurkan M-Syariah pada tahun 2020 sebagai langkah awal mereka memasuki produk dan layanan perbankan digital. Persaingan perbankan di Indonesia sangat ketat karena sebagian besar perbankan memiliki kesamaan produk dan layanannya, serta sebagian besar bank di Indonesia saat ini menyediakan perbankan digital. Selain itu, pasar syariah di Indonesia masih stagnan akibat literasi keuangan dan kesadaran syariah yang masih rendah di sisi nasabah. Di awal tahun 2023, setelah situasi pandemi dalam dua tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap menjanjikan dan juga pembelajaran dari pandemi bahwa semua pemangku kepentingan berkontribusi untuk mempercepat kesadaran digital hampir di setiap sektor publik. Studi ini adalah untuk mengusulkan strategi pemasaran yang dapat diterapkan di PT Bank Mega Syariah untuk akuisisi nasabah dan menganalisis peluang yang perlu dipertimbangkan oleh bank untuk menjalankan strategi pemasaran yang berbeda dalam persaingan perbankan digital. Dalam penelitian ini, penulis mengeksplorasi dan menganalisis masalah bisnis ke dalam dua kerangka analisis, terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal mengeksplorasi SWOT, analisis VRIO dan matriks TOWS dan faktor eksternal mengeksplorasi situasi industri, pasar dan pesaing menggunakan PESTEL dan Porter Five Forces. Selama tiga tahun terakhir setelah peluncuran M-Syariah, adopsi pengguna masih rendah dan tidak meningkat secara signifikan. BMS membutuhkan strategi pemasaran baru untuk kegiatan akuisisi pelanggan dan untuk memperluas pasar mereka dengan kemampuan mereka untuk menangkap peluang baru.