digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Wahyu Wijanarko
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Wahyu Wijanarko
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Wahyu Wijanarko
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Wahyu Wijanarko
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Wahyu Wijanarko
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Wahyu Wijanarko
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Wahyu Wijanarko
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (PTKS) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang produksi Baja dan juga jasa terkait. Kapasitas Produksi PTKS mencapai 4 juta Ton per tahun hingga akhir 2022 ini. Produk unggulanya meliputi Baja Lembaran Panas, Baja Lembaran Dingin dan Baja Batang Kawat. Untuk menjaga daya saing Perusahaan maka PTKS harus beroperasi secara effisien dan memastikan ketersediaan produk di pasar untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan harga bersaing. Salah satu faktor yang berkaitan dengan kelancaran dan efisiensi produksi adalah ketersediaan Maintenance, Repair & Operation (MRO) Material. MRO Procurement Department merupakan unit yang berfungsi untuk memproses pegadaan MRO Material di PTKS. Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah Lead Time proses Pengadaan material MRO menghabiskan waktu yang panjang, penyebabnya adalah proses pengadaan yang belum digital secara utuh sehingga pengguanan waktu menjadi tidak optimal, selain itu juga sering dilakukan pengadaan secara spot dan berulang untuk material yang sama. Melihat situasi di atas, penelitian ini menerapkan metode Six Sigma dengan tools DMAIC yaitu terdiri dari Define, Measure, Analyze, Improve and Control. Dengan menggunakan pendekatan tersebut diharapkan dapat menyediakan solusi bisnis untuk PTKS. Hasil penelitian menunjjukkan bahwa lead time pengadaan material MRO di PTKS mengalami keterlambatan yang signifikan dan tidak efisien. Analisis menunjukkan bahwa permasalahan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk koordinasi antar departemen yang kurang optimal, pengelolaan proses pengadaan yang belum maksimal, serta kurangnya integrasi dan otomatisasi sistem informasi. Permasalahan ini menyebabkan tantangan operasional dan finansial yang serius bagi PTKS, seperti penurunan kinerja operasional dan meningkatnya biaya. Melalui penerapan konsep Six Sigma, penelitian ini menganalisis bahwa peningkatan efisiensi pengadaan MRO dapat menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Fase Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control (DMAIC) digunakan dalam penelitian ini untuk mengidentifikasi akar masalah dan menyusun strategi yang dapat meningkatkan efisiensi proses pengadaan. Hasil dari analisis ini mengarah pada penggunaan kontrak Blanket Purchase Agreement (BPA) dan penerapan E-Procurement sebagai solusi untuk memangkas lead time dan meningkatkan efisiensi pengadaan material MRO di PTKS.