PT HBU merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi produk welded wire mesh (WWM) di mana produksinya sangat disesuaikan dengan permintaan pelanggan. Variabilitas dalam pengaturan produksi ini berpotensi menimbulkan cacat dalam proses produksi. Perusahaan telah mengalami kerugian yang cukup besar akibat produk cacat. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki akar penyebab cacat pada proses produksi WWM di PT HBU, memberikan solusi alternatif untuk mengurangi tingkat kecacatan, dan mengidentifikasi masalah utama. Tanpa mengatasi masalah-masalah tersebut, perusahaan dapat mengambil risiko kerugian finansial lebih lanjut dan menurunkan kepuasan pelanggan. Penelitian ini menerapkan metodologi Six Sigma DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) yang diintegrasikan dengan Failure Mode and Effects Analysis (FMEA). Fase Define mengidentifikasi proses dan masalah utama, fase Measure menilai tingkat kecacatan menggunakan Defect per Million Opportunities (DPMO) dan level Sigma, fase Analyze mengungkap akar permasalahan dengan menggunakan diagram sebab-akibat, dan fase Improve menggunakan FMEA untuk memprioritaskan dan mengusulkan solusi yang dapat ditindaklanjuti. Fase Control memastikan keberlanjutan perbaikan ini melalui pemantauan dan penjadwalan. Analisis mengungkapkan bahwa cacat utama, diklasifikasikan sebagai cacat
“Geser” dan “Pendek”. FMEA memprioritaskan cacat-cacat ini, dan solusi perbaikan diusulkan. Keterbatasan dari penelitian ini termasuk ruang lingkup yang terbatas pada produksi WWM dan asumsi bahwa solusi yang diusulkan dapat dilakukan tanpa investasi modal yang signifikan. Penerapan pendekatan terintegrasi ini diharapkan dapat mengurangi tingkat cacat pada produk, meningkatkan kualitas produk, dan meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.