Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Upaya pengurangan sampah plastik saat ini telah menjadi upaya global guna mereduksi
dampak merusak dari sampah plastik terhadap lingkungan, baik dalam bentuk sampah padat
yang mencemari kawasan daratan dan perairan, maupun dalam bentuk emisi karbon dioksida
dan emisi gas lain yang menimbulkan efek rumah kaca. Salah satu kontributor terbesar
dalam menghasilkan sampah plastik adalah industri kosmetik yang mendorong pasar
kemasan di Indonesia. Di antara tipe kemasan, kemasan plastik merupakan kemasan yang
paling banyak digunakan di industri kosmetik, yaitu mencapai 61% dari total kemasan yang
digunakan di industri kosmetik. Menghapus sama sekali penggunaan kemasan berbahan
plastik saat ini bukan merupakan solusi yang feasible, baik secara teknik maupun ekonomis,
tetapi upaya perancangan kemasan plastik yang ramah lingkungan merupakan suatu
alternatif yang dapat digunakan untuk mereduksi sampah plastik dan dampak lingkungannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan rancangan kemasan berbahan plastik yang
banyak digunakan di industri kosmetik.
Penelitian ini dilakukan dengan tiga pendekatan, yaitu riset survei, engineering design
khususnya Model Kano dan Quality Function Deployment for Environment (QFDE), dan
Life Cycle Assessment (LCA). Riset survei dilakukan untuk mengidentifikasi sikap dan
kebiasaan konsumen dalam penggunaan kosmetik dan pilihan kemasannya guna
menentukan tipe kemasan berbahan plastik yang akan menjadi fokus penelitian; QFDE
digunakan untuk mengembangkan rancangan kemasan kosmetik plastik guna ulang yang
sesuai dengan kebutuhan pelanggan; dan LCA dilakukan untuk mengukur reduksi dampak
lingkungan dari rancangan kemasan baru dibandingkan dengan rancangan kemasan lama.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan terhadap segmen pasar yang menjadi target sampel,
kemasan berbahan plastik untuk kosmetik yang paling banyak digunakan adalah kemasan
tipe tube cap, sehingga kemasan tersebut dijadikan fokus penelitian. Berdasarkan kebutuhan
konsumen pada segmen pasar target terhadap kemasan tube cap dan prinsip-prinsip
pengembangan produk ramah lingkungan, dikembangkan desain kemasan tube cap yang
dapat diguna ulang dengan menggunakan langkah-langkah utama pada metodologi QFDE.
Karakteristik utama rancangan tube cap baru adalah diameter kepala body tube cap yang
lebih besar untuk memungkinkan pengisian ulang kosmetik dan penggunaan material yang
mudah didaur ulang. Berdasarkan LCA, usulan rancangan kemasan baru berhasil mereduksi
dampak lingkungan sebesar 71,50% terhadap perubahan iklim, 35,48% terhadap
ekotoksisitas air tawar, 50,78% terhadap kesehatan manusia, 35,50% terhadap ekotoksisitas
air laut, dan 52,90% terhadap ekotoksisitas daratan.