Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Industri batik merupakan industri padat karya, sehingga terdapat banyak interaksi antara manusia
dengan alat dan lingkungan kerjanya. Padatnya keterlibatan manusia pada pembuatan batik,
menjadikan aspek manusia penting dan perlu diperhatikan agar interaksinya dengan alat dan
lingkungan kerjanya aman dari bahaya ergonomi. Berdasarkan pengamatan awal di Rumah Batik
Komar, ditemukan potensi bahaya ergonomi seperti bekerja dengan posisi tubuh tidak netral dan
fasilitas di tempat kerja yang tidak mendukung faktor ergonomi pekerjanya. Postur tubuh yang
tidak netral saat bekerja dan fasilitas pada tempat kerja yang kurang mendukung dapat
menyebabkan pekerja terpapar bahaya ergonomi yang berisiko pada Gangguan Otot Rangka
(GOTRAK).
Gangguan Otot Rangka (GOTRAK) berdampak pada penurunan kesehatan dan produktivitas
pekerja di tempat kerja, sehingga untuk menghindari dampaknya perusahaan perlu melaksanakan
evaluasi ergonomi. Pada penelitian ini, digunakan Standar Nasional Indonesia (SNI) 9011:2021
untuk melakukan evaluasi ergonomi. Standar Nasional Indonesia (SNI) 9011:2021 digunakan
untuk mengidentifikasi potensi bahaya ergonomi yang ada pada tempat kerja, menilai potensi
bahaya ergonomi dan sebagai pertimbangan dalam pengembangan dan penerapan pengendalian
potensi bahaya ergonomi. Langkah-langkah evaluasi ergonomi dengan Standar Nasional
Indonesia (SNI) 9011:2021 meliputi persiapan, pengukuran, serta evaluasi hasil pengukuran
ergonomi.
Hasil evaluasi ergonomi dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 9011:2021 yaitu bahwa pada
tahap persiapan, berdasarkan survei keluhan GOTRAK diketahui terdapat 10 dari 14 pekerja
yang mengalami keluhan gangguan otot dan rangka. Satu pekerja memiliki tingkat risiko keluhan
Gangguan Otot Rangka (GOTRAK) yang tinggi dan dua dengan tingkat risiko keluhan sedang.
Sedangkan, pada hasil pengukuran potensi bahaya ergonomi, diketahui terdapat tujuh pekerjaan
dengan nilai potensi bahaya ergonomi ?7 yang berarti pekerjaan “berbahaya”. Berdasarkan hasil
pengukuran, maka untuk mengendalikan permasalahan ergonomi pada Rumah Batik Komar
harus dilakukan perbaikan. Perbaikan yang diusulkan yaitu dengan melakukan perbaikan seperti
merancang ulang meja kerja dan kursi atau menambahkan alat yang dapat digunakan untuk
meminimalkan pekerja terpapar bahaya ergonomi.