digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Industri batik merupakan industri padat karya, sehingga terdapat banyak interaksi antara manusia dengan alat dan lingkungan kerjanya. Padatnya keterlibatan manusia pada pembuatan batik, menjadikan aspek manusia penting dan perlu diperhatikan agar interaksinya dengan alat dan lingkungan kerjanya aman dari bahaya ergonomi. Berdasarkan pengamatan awal di Rumah Batik Komar, ditemukan potensi bahaya ergonomi seperti bekerja dengan posisi tubuh tidak netral dan fasilitas di tempat kerja yang tidak mendukung faktor ergonomi pekerjanya. Postur tubuh yang tidak netral saat bekerja dan fasilitas pada tempat kerja yang kurang mendukung dapat menyebabkan pekerja terpapar bahaya ergonomi yang berisiko pada Gangguan Otot Rangka (GOTRAK). Gangguan Otot Rangka (GOTRAK) berdampak pada penurunan kesehatan dan produktivitas pekerja di tempat kerja, sehingga untuk menghindari dampaknya perusahaan perlu melaksanakan evaluasi ergonomi. Pada penelitian ini, digunakan Standar Nasional Indonesia (SNI) 9011:2021 untuk melakukan evaluasi ergonomi. Standar Nasional Indonesia (SNI) 9011:2021 digunakan untuk mengidentifikasi potensi bahaya ergonomi yang ada pada tempat kerja, menilai potensi bahaya ergonomi dan sebagai pertimbangan dalam pengembangan dan penerapan pengendalian potensi bahaya ergonomi. Langkah-langkah evaluasi ergonomi dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 9011:2021 meliputi persiapan, pengukuran, serta evaluasi hasil pengukuran ergonomi. Hasil evaluasi ergonomi dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 9011:2021 yaitu bahwa pada tahap persiapan, berdasarkan survei keluhan GOTRAK diketahui terdapat 10 dari 14 pekerja yang mengalami keluhan gangguan otot dan rangka. Satu pekerja memiliki tingkat risiko keluhan Gangguan Otot Rangka (GOTRAK) yang tinggi dan dua dengan tingkat risiko keluhan sedang. Sedangkan, pada hasil pengukuran potensi bahaya ergonomi, diketahui terdapat tujuh pekerjaan dengan nilai potensi bahaya ergonomi ?7 yang berarti pekerjaan “berbahaya”. Berdasarkan hasil pengukuran, maka untuk mengendalikan permasalahan ergonomi pada Rumah Batik Komar harus dilakukan perbaikan. Perbaikan yang diusulkan yaitu dengan melakukan perbaikan seperti merancang ulang meja kerja dan kursi atau menambahkan alat yang dapat digunakan untuk meminimalkan pekerja terpapar bahaya ergonomi.