Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PT X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Maintenance, Repair, and Overhaul
(MRO) di Indonesia. Perusahaan ini memiliki prospek yang didukung oleh pemulihan
industri penerbangan pasca pandemi covid-19. Walaupun demikian, banyak pekerjaan di
perusahaan tersebut yang mengharuskan pekerja mempertahankan postur tubuh yang
janggal. Hal tersebut menyebabkan banyaknya keluhan gangguan otot rangka (GOTRAK)
pada pekerja, terutama subdivisi painting. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi paparan faktor risiko ergonomi dari pekerjaan MRO di subdivisi painting serta
merancang usulan intervensi ergonomi yang mampu mengurangi potensi bahaya ergonomi
pada pekerjaan MRO pesawat terbang di PT X.
Penelitian ini menggunakan dokumen Standar Nasional Indonesia (SNI) 9011:2021 sebagai
acuan survei keluhan GOTRAK pada pekerja di subdivisi painting serta untuk
mengidentifikasi pekerjaan dengan risiko ergonomi tertinggi. Berdasarkan survei tersebut,
sanding merupakan pekerjaan yang berasosiasi dengan bagian tubuh yang memiliki paparan
faktor risiko ergonomi tertinggi. Evaluasi lebih lanjut kemudian dilakukan dengan
menggunakan Rapid Upper Limb Assessment (RULA) untuk mengidentifikasi aktivitas
kritis (risiko tertinggi) dalam pekerjaan sanding. Hasil evaluasi tersebut menunjukkan
aktivitas mengelupas cat pesawat menggunakan sander pada bagian bawah pesawat dan
mencongkel noda cat yang tersisa menggunakan pry tools pada bagian bawah pesawat
memiliki skor RULA maksimal, yaitu 7. Adapun, bagian tubuh yang memiliki risiko
ergonomi pada kedua aktivitas kritis tersebut adalah lengan atas, lengan bawah, pergelangan
tangan, leher, dan batang tubuh.
Intervensi ergonomi berupa engineering control dirancang untuk mengurangi risiko
ergonomi pada kedua aktivitas kritis di pekerjaan sanding. Tool berupa SCAMPER
digunakan dalam perancangan alat bantu kedua aktivitas kritis tersebut. Penelitian ini
menghasilkan rancangan alat penopang tubuh, modifikasi random orbital sander, dan
modifikasi pry tool. Penggunaan alat bantu tersebut pada kedua aktivitas kritis dapat
mengurangi risiko ergonomi yang sebelumnya memiliki skor RULA 7, menjadi 3.