digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Taufiqurrahman
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Muhammad Taufiqurrahman
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Muhammad Taufiqurrahman
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Muhammad Taufiqurrahman
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Muhammad Taufiqurrahman
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Muhammad Taufiqurrahman
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 6 Muhammad Taufiqurrahman
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Muhammad Taufiqurrahman
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

LAMPIRAN Muhammad Taufiqurrahman
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Banyaknya penduduk yang berpindah dan menetap di Jakarta sebanding dengan permintaan mereka terhadap penyediaan tempat tinggal di tengah-tengah terbatasnya akan ketersediaan lahan. Respon terhadap masalah tersebut, Jakarta mendorong pengembangan perumahan vertikal terus menerus sebagai salah satu solusi untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut. Namun, bangunan vertikal yang terus dibangun tanpa mengakomodasi kebutuhan penghuni akan menyebabkan penurunan kualitas hidup dan lingkungan di dalamnya. Mengatasi masalah tersebut, konsep Vertical City merupakan salah satu solusi yang dapat diterapkan. Vertical City merupakan konsep pengembangan perkotaan yang mengintegrasikan berbagai fungsi dalam satu bangunan tinggi atau kompleks bangunan yang menawarkan solusi inovatif untuk masalah kepadatan penduduk dan keterbatasan lahan. Konsep kota vertikal ini masih relatif asing untuk penerapannya. Penerapan konsep kota vertikal sendiri di Jakarta masih menghadapi banyak tantangan khususnya kurangnya pemahaman dan standar yang jelas mengenai karakteristik fisiknya. Maka dari itu, muncul sebuah ide penelitian dengan tujuan untuk mengidentifikasi kesesuaian pembangunan apartemen di Jakarta terhadap konsep kota vertikal melalui pendekatan kualitatif dengan mengumpulkan data dari studi literatur, studi kasus, dan wawancara dengan para ahli. Analisis data akan dilakukan untuk mengidentifikasi tema-tema kunci dan mengembangkan pemahaman yang lebih terintegrasi tentang konsep kota vertikal. Hasil analisis menunjukkan bahwa konsep Vertical City tidak hanya membangun bangunan tinggi saja, tetapi mengintegrasikan elemen elemen perkotaan horizontal pada umumnya khususnya karakteristik fisiknya ke dalam satu kawasan vertikal yang utuh demi efisiensi penggunaan lahan. Kalibata City, Bassura City, dan Green Pramuka City merupakan studi kasus yang memenuhi karakteristik fisik konsep Vertical City sedangkan Gandaria City mendekati konsep. Penelitian ini pada akhirnya menghasilkan apa sebenarnya konsep kota vertikal itu dan karakteristik fisiknya yang berupa ruang terbuka publik, layanan umum, sustainable environment, fungsional, aksesibilitas, dan prasarana dasar lainnya