abstrak Rayhan Farid Akbari
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab II
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab III
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Salah satu sumber Energi Baru Terbarukan yaitu energi matahari dapat dimanfaatkan untuk diubah menjadi energi listrik. Proses tersebut dilakukan dengan menggunakan panel surya yang memanfaatkan prinsip fotovoltaik. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) memiliki kelemahan dengan performanya yang sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Salah satu faktor yang sering diabaikan dan diremehkan adalah Soiling. Soiling merupakan benda asing yang dapat menumpuk di permukaan panel surya dan mengurangi produksi daya. Dengan adanya soiling, terjadi pengurangan produksi listrik sebesar 3 – 4 % pada 2018 dengan rugi secara finansial sebesar 3 – 5 miliar Euro.
Untuk mengatasi hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja PLTS berdasarkan kuantifikasi rugi akibat soiling. Tujuan tersebut dicapai dengan merancang dan mengimplementasi sebuah sistem pemantauan yang dapat menguantifikasikan rugi akibat soiling. Sistem pemantauan tersebut dapat mengetahui rugi daya akibat soiling dengan menggunakan dua buah sistem PLTS. Panel dari salah satu PLTS dibersihkan tiap hari dan digunakan sebagai nilai referensi. Panel yang lain atau panel kotor, akan diberi perlakuan yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan percobaan. Pada penelitian ini, rugi akibat soiling akan menggunakan nilai produksi daya panel surya yang diukur dan telah dikoreksi temperatur.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pemantauan yang dikembangkan mampu memantau dengan akurasi yang tinggi. Hal ini didasari dari laju rugi soiling yang spesifik pada lokasi penelitian sebesar 0,316 %/hari dengan perbedaan sebesar 0,049 % / hari jika dibandingkan dengan perhitungan rugi dari produksi panel secara langsung. Diketahui pula bahwa pada densitas soiling 10 gr/m2, 20 gr/m2, dan 30 gr/m2 mengakibatkan rugi masing – masing sebesar 2,34%, 5,17%, dan 9,25%. Penelitian ini juga membuktikan bahwa soiling memiliki efek mendinginkan panel surya. Soiling dapat mendinginkan panel surya hingga 4°C. Penemuan – penemuan ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja PLTS dengan mengurangi kerugian yang disebabkan oleh soiling.
Kata kunci: PLTS, soiling, rugi akibat soiling, sistem pemantauan, laju rugi soiling?