digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Siti Nurfauziana
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Keterampilan kognitif seperti penyelesaian masalah dan berpikir logis berkembang pesat selama masa kanak-kanak dan memainkan peran penting dalam prestasi akademik. Teori Piaget meyakini bahwa perkembangan kognitif anak akan melalui tahapan yang berbeda-beda, yaitu tahap pra-operasional (2-7 tahun) dan tahap operasional konkrit (7-11 tahun), yang ditandai dengan perkembangan berpikir dan kemampuan memecahkan masalah. Memahami perbedaan kemampuan kognitif anak pada berbagai tahap perkembangan dapat membantu pendidik merancang metode pembelajaran yang tepat. Selain itu, pengukuran gelombang otak dapat memberikan lebih banyak wawasan tentang cara kerja otak anak ketika menyelesaikan tugas kognitif, seperti puzzle geometri. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kemampuan kognitif dan nilai PSD gelombang otak alfa dan beta pada siswa di SDN Sukabakti Kabupaten Cianjur yang dikelompokkan berdasarkan usia melalui uji puzzle geometri dan pengukuran gelombang otak. Naracoba pada penelitian ini terdiri dari anak-anak berusia 6-10 tahun sebanyak 19 orang, yang dikelompokkan menjadi dua, yaitu (a) anak pada tahap pra-operasional (6-7 tahun) dan (b) anak pada tahap operasional konkret (8-10 tahun). Pengukuran kognisi dilakukan menggunakan uji puzzle geometri yang dilakukan selama 2 menit. Uji puzzle geometri terdiri dari 12 macam susunan puzzle geometri dengan tingkat kesulitan yang bervariasi. Skoring ditentukan dari jumlah set puzzle yang berhasil dikerjakan dan tingkat kesulitan puzzle. Selama pengujian, naracoba menggunakan alat EEG MuseTM untuk merekam gelombang otak. Data gelombang otak kemudian diolah menggunakan MATLAB dan EEGLAB. Gelombang alfa dan beta umumnya muncul pada kondisi yang memerlukan konsentrasi dan pemecahan masalah, sehingga analisis dilakukan pada kedua gelombang tersebut. Berdasarkan analisis yang dilakukan, anak pada tahap operasional konkret mendapatkan skor uji puzzle dan nilai PSD yang lebih tinggi secara nyata dibandingkan anak pada tahap pra-operasional. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan kognitif anak meningkat seiring bertambahnya usia.