Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam pengelolaan waduk adalah
perubahan tata guna lahan yang terjadi di Daerah Tangkapan Air (DTA) waduk
tersebut. Perubahan tata guna lahan merupakan salah satu dampak dari aktivitas
manusia. Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan pemukiman baru
juga bertambah. Perubahan area lahan dari hutan ke non hutan dan pertanian ke
non pertanian tentunya akan berpengaruh besar terhadap erosi lahan di suatu Daerah
Tangkapan Air (DTA) sehingga memicu peningkatkan volume sedimen yang
masuk ke waduk.
Maksud dan tujuan dari penelitian adalah mengkaji pengaruh perubahan tata guna
lahan terhadap sedimentasi di DTA Waduk Darma sehingga diketahui usia guna
waduk Darma berdasarkan inflow sedimen penggunaan lahan.
Pemodelan sedimentasi pada studi dilakukan dilakukan dengan menggunakan
software SSIIM-2 (Sediment Simulation in Intakes with Multiblock Option). Debit
yang menjadi input pada pemodelan SSIIM pada studi ini adalah debit aliran pada
masing-masing sungai yang menjadi inflow Waduk Darma yang dianalisis dengan
metode NRECA dan dibagi pada masing-masing sub DAS berdasarkan luas area
tangkapan air/sub DAS masing-masing.
Dari hasil simulasi aliran dan sedimentasi dengan menggunakan debit bulanan
selama 7 tahun dari tahun 2012 sampai dengan 2018, didapatkan penambahan
volume sedimen rata-rata sebesar 356,358.420 m3/tahun. Dari hasil analisis
distribusi sedimentasi terhadap posisi tampungan mati di waduk yaitu pada elevasi
+693,540, didapatkan bahwa dari total sedimen yang masuk ke Waduk Darma,
hanya sebesar 3,667% yang sampai pada elevasi tampungan mati yang berada di
area hilir waduk. Hasil tersebut nantinya dapat digunakan untuk menentukan pola
penanganan sedimentasi yang tepat serta dapat digunakan untuk analisis laju
sedimentasi waduk terhadap kapasitas tampungan mati pada studi selanjutnya.