Saat ini perencanaan saluran terbuka baik di irigasi maupun drainase masih mengacu pada rumus yang dikeluarkan oleh Robert A. manning. Namun seiring berkembangnya waktu banyak penelitian yang mengungkap kelemahan dari penggunaan rumus ini yang acap kali tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Robert A. Manning yang mana penelitian dilakukan secara umum pada aliran yang mengalami turbulensi secara penuh. Beberapa aliran yang terjadi disuatu saluran terbuka tidak semua masuk dalam kategori aliran turbulensi penuh yang mana penggunaan rumus manning kurang tepat untuk diterapkan. Kemudian pengaruh bentuk saluran terhadap nilai kekasaran manning masih sedikit dilakukan penelitian mengenai pengaruh suatu bentuk saluran terhadap nilai kekasaran manning itu sendiri. Peneliti coba melihat pengaruh bentuk penampang terhadap nilai kekasaran manning yang diujicobakan di Alat Uji Saluran Thomson dengan variasi Bottom Roughness dan Wall & Bottom Roughness Wiremesh D 2 mm, 3 mm, dan 4 mm di Laboratorium Uji Model Fisik. Peneliti coba melakukan pendekatan yang dilakukan oleh Kazemipour dan Apelt pada tahun 1980 untuk melihat pengaruh bentuk penampang.
Pada penelitian ini didapat hasil bahwa nilai Froude berkisar antara 0,07 – 0,6 yang mana masuk aliran berjenis subkritis dan analisis menggunakan diagram moody aliran berjenis partial turbulen yang mana masih ada pengaruh dari kecepatan viskositas serta tekanan dan suhu dari bahan yang dialirkan. Kemudian pengaruh bentuk penampang sangat mempengaruhi ketika jenis kekasaran bahan masih cukup halus dan akan berkurang lambat laun atau bahkan tidak mempengaruhi ketika jenis bahan sudah cukup kasar. Secara rata-rata nilai n akan semakin besar mengikuti kemiringan lereng saluran. Penelitian ini mengungkap bahwa pengaruh bentuk penampang saluran cukup berperan sangat vital ketika jenis bahan cukup halus, serta nilai n-Manning akan semakin besar mengikuti kemiringan lereng saluran