ABSTRAK Christoph Lawrence
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab II
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab III
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Anastomosis usus adalah suatu prosedur yang digunakan dalam operasi untuk menghubungkan dua bagian usus yang terpisah sebelumnya karena usaha pencarian akar penyakit pada usus dengan melibatkan proses pembedahan. Beberapa metode perlakuan anastomosis baru sudah ditemukan dalam usaha memperkuat sambungan usus, tetapi diperlukan penelitian lebih lanjut, terutama dalam konteks in vivo, untuk melakukan pengukuran efektivitas dari berbagai metode baru seperti lem fibrin otologus (LFO) dalam meningkatkan kekuatan sambungan usus pasca anastomosis.
Perancangan alat ukur diawali dengan studi terkait metode uji yang dapat digunakan sesuai dengan karakteristik spesimen usus. Metode uji yang digunakan adalah burst strength test (BST), yaitu metode untuk menguji kemampuan material dalam menahan tekanan pneumatik maksimum sebelum meledak, kemudian akan menghasilkan nilai bursting strength pressure (BSP). Sebelum dimulai pengukuran pada sampel uji, dibutuhkan kalibrasi sensor terhadap acuan dengan masukan tekanan terukur 60 kPa dan sudah didapatkan pada rentang 0 hingga 40 kPa (4078,86 mmH2O) dengan nilai koefisien determinasi (R2) masing-masing sisi Inlet dan Outlet 0,9948 dan 0,9945. Pada tahap selanjutnya, pengujian pada prototipe perangkat sistem pneumatik berupa rangkaian pompa dan sensor tekanan udara akan dirancang guna mengetahui tingkat repetabilitias serta akurasi dan presisi alat menunjukkan nilai BSP yang diperoleh balon panjang pada Inlet dan Outlet rata- rata yaitu 40,62 kPa dan 38,10 kPa pada waktu ledak 469 detik, kemudian nilai BSP yang diperoleh usus halus segar pada Inlet dan Outlet rata-rata yaitu 22,72 kPa dan 20,59 kPa pada waktu ledak 36 detik. Pada usus halus yang diberikan perilaku yaitu jahit dan jahit + staples seluruhnya bocor sempurna dari awal, sedangkan pada usus halus yang diberikan staples + LFO nilai BSP yang diperoleh adalah 6,95 kPa – 8,94 kPa dengan waktu ledak 11-21 detik dan pada staples nilai BSP yang diperoleh adalah 6,45 kPa dengan waktu ledak 11 detik. Hasil pembacaan pola respon tekanan masing-masing kelompok perlakuan sudah menunjukkan perbedaan bacaan yang signifikan dan kemiripan untuk kelompok perlakuan yang sama sehingga prototipe sudah melakukan pengukuran yang cukup konsisten.